Romantisme Dibalik Akurnya Cipayung Plus di Omnibus Law

- 12 Oktober 2020, 22:43 WIB
Cipayung Plus
Cipayung Plus /Riauterkini.com

Mimin jadi ingat dengan film Game of Thrones saat semua klan bersatu melawan White Walker, pasukan mayat hidup.

Para klan yang berkumpul di Winterfell secara heroik berhasil mengalahkan pasukan yang dipimpin oleh Night Walker tersebut. Tetapi bukan sukses itu yang pengen mimin sampaikan, namun bagaimana para klan tersebut kompak dan sepakat meminggirkan ego kekuasaan masing-masing.

Padahal saat itu hampir antara klan satu dengan klan lainnya berperang lho, gengs. Ada yang pengen dapat kekuasaan di pusat kerajaan; ada yang berperang karena rebutan tanah; dan ada emak-emak yang saling cekcok.

Ya meski akhirnya setelah peristiwa itu semuanya terlibat kembali dalam perseteruan antar satu dengan lainnya, tetap saja angkat topi buat para klan itu deh.

Nah mungkin memang itu yang sedang dirasakan oleh Cipayung Plus, saat memutuskan untuk bersatu padu menjegal omnibus law.

Tetapi saran mimin harus jaga kesehatan. Jangan sampai membahayakan satu sama lain di masa sulit seperti ini.

Kita lihat saja sih, apakah heroisme Cipayung Plus yang pernah berhasil menjewer kekuasaan Orde Baru itu benar-benar berfokus pada bidikan apa cuma sekadar reunion. Soalnya ada cara yang seharusnya lebih efektif dapat mereka lakukan.

Kalau para pembesar Cipayung Plus ini jelih, pasti paham deh apa yang mimin maksut. Lah wong lembaga lain juga sudah sering melakukannya. Upps.***

Halaman:

Editor: Achmad Choirul Furqon


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x