Sikap Kritis Warga Desa Manggar Sambut Pilbup Rembang 2020: Politisasi Kiai Sudah Nggak Zaman!

- 14 Oktober 2020, 16:29 WIB
Ilustrasi Pilkada Rembang 2020
Ilustrasi Pilkada Rembang 2020 //nurfmrembang

Pertama, satu bulan yang lalu, ada paslon yang sempat kolaborasi dengan tokoh-tokoh agama desa saya untuk mengadakan pengajian kecil-kecilan.

Dalam pengajian tersebut, satu, yang dibahas adalah kriteria-kriteria pemimpin teladan yang sesuai dengan ajaran agama (menurut pak kiai). Dua, kelihatan banget masyarakat digiring agar jangan sampai tidak mituhu (manut) apa yang jadi dawuh pak kiai. Dengan kata lain, masyarakat desa saya diharuskan milih cabup-cawabup yang jadi pilihannya kiai, yaitu paslon yang mengadakan pengajian kecil-kecilan tersebut.

Kedua, Jumat kemarin, dalam pengajian rutinan ibu-ibu Muslimat di masjid desa, ada paslon yang mengirim istrinya dan tim khusus buat kampanye.

Forum yang harusnya diisi kajian keagamaan itu pun akhirnya berisi narasi yang sangat tendensius buat menggiring masyarakat agar milih paslon yang istrinya sedang kampanye ini. Parahnya, sambil jelek-jelekin dan jatuhin imej paslon yang jadi lawannya.

Ketiga, jalanan desa saya sekarang dipenuhi dengan baliho-baliho yang bertuliskan, “Wong Manggar mituhu marang dawuhe kiai (Orang Manggar harus manut apa kata kiai)”.

Tujuannya ya jelas, tho, biar masyarakat desa saya mau langsung mantap memilih paslon tersebut, mituhu atau manut dengan pilihan pak kiai.

Tapi sayang sungguh sayang, upaya tersebut hasilnya ternyata meleset jauh.

Di kasus pertama, sepulang dari pengajian kecil-kecilan itu, saya menangkap kesan tidak enak dari sebagian besar masyarakat. Yang kesimpulannya, alih-alih mantap buat memilih paslon tersebut, masyarakat desa saya malah menyayangkan sikap pak kiai dan politisi yang menggunakan masjid tidak semestinya.

Di kasus kedua juga sama saja. Ibu-ibu Muslimat merasa tidak mendapat apa-apa dari pengajian yang mereka ikuti.

“Kita ke masjid kan niatnya buat ngaji, memperdalam ilmu agama, mendekatkan diri ke Gusti Allah, eh hla kok malah muspra sebab bahasan politik yang ngelantur ngalor-ngidul dan banyak tipu-tipunya itu,” gerutu salah satu ibu-ibu.

Halaman:

Editor: Aly Reza


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x