Rembang Bicara - Berikut penjelasan mengenai apa itu Rebo Wekasan, beserta hukum seorang muslim yang memercayainya.
Perdebatan tentang Rebo Wekasan sudah berjalan sejak lama, bahkan oleh para ulama-ulama yang bergelar alim allamah, atau sangat alim.
Pendapat pertama datang dari para ulama yang memandang bahwa Rebo Wekasan merupakan netral.
Baca Juga: Biodata Darren Ronaldy Pemeran Bryan Sinetron TCYK, Artis Cilik yang Viral dan Menggemaskan
Bahkan percaya bahwa Rebo Wekasan merupakan hari sial sangatlah tidak diperkenankan sesuai hadits dan atsar sahabat.
Muktamar NU yang ketiga, menjawab pertanyaan “bolehkah berkeyakinan terhadap hari naas?"
Ulama NU kala itu bersepakat pada Syekh Ibnu Hajar al-Haitamy dalam "Al-Fatawa al-Haditsiyah" berikut ini:
Baca Juga: Tata Cara Shalat Rebo Wekasan Lengkap Niat, Doa, Dzikir, dan Anjuran Lainnya Menurut Ulama Salaf
“Barang siapa bertanya tentang hari sial dan sebagainya untuk diikuti bukan untuk ditinggalkan dan memilih apa yang harus dikerjakan serta mengetahui keburukannya, semua itu merupakan perilaku orang Yahudi dan bukan petunjuk orang Islam yang bertawakal kepada Sang Maha Penciptanya, tidak berdasarkan hitung-hitungan dan terhadap Tuhannya selalu bertawakal.