Tata Cara Berpuasa di Bulan Muharram Sesuai Beragam Versi Ulama Salaf: Puasa 1 Suro Serta Tasu'a dan Asyuro

9 Agustus 2021, 17:57 WIB
Tata Cara Menjalankan Puasa di Bulan Muharram Menurut Berbagai Versi Para Ulama Salaf, Ada Puasa 1 Suro Juga Tasu'a dan Asyuro /pixabay/chiplanay /

Rembang Bicara - Terhitung pada tanggal 10 Agustus 2021, umat Muslim resmi memasuki Tahun Baru Islam 1443 Hijriyah.

Tahun Baru Islam diperingati setiap tanggal 1 Muharram yang memiliki julukan sebagai “Bulan Allah” sesuai dengan kaidah penanggalan Islam.

Dua belas bulan Hijriyah merupakan bentuk sunnatullah, namun ternyata hanya bulan Muharram yang meraih keistimewaan khusus sebagai “Bulan Allah”.

Baca Juga: Apa Hukum Berhubungan Suami Istri di Malam Tahun Baru Islam 1 Muharram? Berikut Penjelasan Ulama Salaf

Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda :

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ  بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR. Muslim)

Hadits ini mengindikasikan adanya keutamaan khusus yang dimiliki bulan Muharram karena disandarkan kepada lafazh Allah berupa diksi syahrullah.

Oleh karena Muharram adalah bulan istimewa, maka amalan yang istimewa, yakni puasa, juga menjadi salah satu ritual di dalamnya.

Baca Juga: [PDF] Kumpulan Pidato Peringatan Tahun Baru Islam 1443 Hijriyah Tema Spirit Menata Masa Depan Umat

Terkait dengan tata cara berpuasa, ulama memiliki versi yang berbeda, di antaranya:

- Puasa satu bulan penuh

Hal ini didasarkan pada hadits, "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, bulan apakah yang layak untuk aku buat berpuasa setelah bulan Ramadan?’ Rasulullah menjawab, ‘Jika kamu ingin berpuasa selama sebulan selain di bulan Ramadan, maka berpuasalah di bulan Allah Muharam. Sesungguhnya itu adalah bulan Allah, di sana terdapat suatu hari yang Allah memberi pengampunan kepada sebuah kaum dan juga memberikan pengampunan bagi kaum yang lain." (HR. Al-Baihaqi)

- Hari pertama di bulan Muharam

Al-Hafizh Ibnu Hajar menyebutkan, Hafshah meriwayatkan suatu hadis dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa berpuasa di hari terakhir dari bulan Zulhijah dan juga hari pertama dari bulan Muharam, maka Allah akan menjadikannya sebagai penghapus atas dosa selama lima puluh tahun, dan puasa sehari di bulan Muharam sebagai penghapus atas dosa selama tiga puluh hari."

Baca Juga: Lafadz Niat Puasa Bulan Muharram yang Benar Sesuai Tuntunan Ulama Salaf Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

- Puasa tiga hari di bulan Muharram

Dalam kitab Ihya' Ulumuddin, Rasulullah bersabda, "Barangsiapa berpuasa tiga hari di bulan Haram, yakni hari Kamis, Jumat, dan Sabtu, maka Allah akan mencatat untuknya sebagai ibadah selama tujuh ratus tahun."

- Sepuluh hari pertama

- Hari Asyuro

Sahabat Ibnu Abbas berkata, "Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW sangat bersemangat untuk berpuasa di suatu hari, kecuali di hari ini (hari Asyuro) dan di bulan Ramadan." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Sejarah Peristiwa Para Nabi di Bulan Muharram atau Suro, Mulai Nabi Adam Sampai Nabi Muhammad

Selain itu, Imam al-Mubarakfuri menjelaskan bahwa puasa di bulan Muharram terbagi menjadi tiga bentuk:

Pertama, puasa di hari kesepuluh (Asyuro atau Suro) beserta satu hari sebelum dan sesudahnya. Ini paling utama.

Kedua, puasa di hari kesembilan (tasu'a) dan kesepuluh (Asyura).

Ketiga, puasa hanya di hari kesepuluh. Wallahu a’lam.***

Editor: Ferhadz A. Muhammad

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler