Rembang Bicara - Berikut tata cara membuat air salamun yang dipercaya mampu menolak hal buruk, termasuk sihir dan lain sebagainya.
Nanti malam, kita telah memasuki Rabu terakhir bulan Safar 1444 H atau yang biasa disebut sebagai Rebo Wekasan.
Sebenarnya, banyak hadits yang intinya mengatakan bahwa tidak ada hari yang sial, sebab semua hari itu netral.
Namun demikian, tidak ada salahnya sebagai bentuk ikhtiyar dan ikhtiyath atau usaha dan kehati-hatian, kita semua mengikuti ulama yang makrifat tentang Rebo Wekasan.
Namanya juga ulama makrifat, maka beliau-beliau secara khusus diberi keistimewaan oleh Allah Ta'ala untuk mengetahui sirr atau rahasia.
Nah dalam tradisi Rebo Wekasan ada tradisi yang dinamakan Air Salamun, yakni air hasil peleburan kalimat salamun yang ada dalam al-Qur'an.
Baca Juga: Apa Itu Rebo Wekasan? Berikut Penjelasannya Serta Hukum Seorang Muslim Percaya Rebo Wekasan
Hukum melebur tulisan ini dalam kajian fikih tidaklah mengapa, sebagaimana dijelaskan para ulama, karena tidak sampai pada derajat percaya takhayul, namun justru percaya pada kehebatan ayat Qur'an.
Air Salamun bisa dibuat oleh siapa saja, dan rentang waktunya dimulai Selasa malam sampai Rabu sore.
Dinukil dari Kitab Nihayatuz Zain syarah Qurrotul 'Ain karya Imam Nawawi Albantani Aljawi dalam catatan kaki Bab Qunut Nazilah hal. 67 cet. Alawiyyah Semarang.
Barang siapa menulis ayat salamah atau ayat salamun tujuh yaitu tujuh ayat Alqur'an yang diawali dengan lafal salamun :
Kemudian tulisan tersebut dilebur/direndam dengan air. Maka barang siapa meminum air tersebut, atas izin Allah akan diselamatkan dari bala' yang diturunkan.***