Menyejukkan, Khutbah Jum'at yang Cocok untuk Menurunkan Ketegangan Umat: Jangan Berlebihan-lebihan

- 17 Desember 2020, 22:44 WIB
Ilustrasi: Memohon kepada Allah
Ilustrasi: Memohon kepada Allah /Chiplanay/Pixabay

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ

Artinya: “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. Jangan sampai hadirnya kita di majelis yang mulia ini dengan motif atau niatan lain seperti numpang istirahat, bermain handphone, atau malah ngobrol dengan orang lain saat khatib sedang menyampaikan khutbahnya.

Seharusnya kita ingat pesan para bilal melalui hadits nabi saat khatib akan naik mimbar yang berbunyi:

إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ: (أَنْصِتْ) وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ

“Jika kamu berkata kepada temanmu, “diamlah” sementara imam sedang berkhutbah di hari jumat, sungguh ia telah berbuat sia-sia.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Dan sebagai sebuah salah satu rukun khutbah jumat, khatib juga berwasiat kepada seluruh jamaah dan pada diri khatib sendiri untuk senantiasa meningkatkan dan menguatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dalam wujud menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala apa yang dilarang oleh Allah SWT.

Mudah-mudahan kita akan menjadi hambaNya yang dicintai dan mendapatkan keberkahan serta keselamatan dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Amin Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah Allah SWT berfirman dalam QS An-Nisa ayat 171:

يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ لَا تَغْلُوا فِى دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُوا عَلَى ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْحَقَّ ۚ

Artinya: “Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar”. Allah dalam firman-Nya ini mengingatkan kepada kita, dengan kata-kata “laa tahgluw”, untuk senantiasa tidak berlebih-lebihan atau melampaui batas.

Berlebih-lebihan disini bukan mencakup hal yang sempit tapi mencakup pengertian yang luas termasuk tidak diperbolehkannya melampaui batas dalam beragama. Berlebihan dalam agama ini kerap disebut dengan istilah “ghuluw”. Rasulullah SAW juga pernah mengingatkan para sahabat melalui haditsnya dalam Kitab Shahih Bukhari (Dâru Thûqin Najâh, 1422 H, juz 7, halaman 2) untuk tidak berlebihan dalam beragama.

Halaman:

Editor: Ferhadz A. Muhammad

Sumber: NU Online


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah