Untuk tema pembahasan yang lebih intim perihal ranjang, seharusnya tidak perlu dijelaskan kepada mereka, karena tidak ada unsur manfaatnya.
Selain itu juga dikhawatirkan si anak justru malah fokus pada pembahasan intimnya, tanpa menangkap ilmu dan pengetahuan soal mana hal yang baik dan mana hal yang buruk.
Sementara pada masalah lainnya yang merupakan bahasan wajib, seperti cara agar tidak jatuh ke dalam zina, cara menghargai lawan jenis, dan cara baik lainnya, maka wajib dijelaskan.
Terakhir, apabila kontennya justru membuat timbul fitnah serta potensi si anak melakukan keharaman, maka obrolan itu diharamkan.
Artinya dalam hal ini, orang dewasa musti menyesuaikan kadar kebutuhan dan daya berpikir anak.***