Teks Khutbah Jumat 31 Desember 2021, Menyambut Tahun Baru: Peran Muslim dalam Menghadapi Krisis Iklim

- 31 Desember 2021, 07:19 WIB
Khutbah Jumat tentang krisis iklim.
Khutbah Jumat tentang krisis iklim. /PEXELS/SUNIL PATEL

Lebih jauh, krisis iklim merupakan manifestasi dari krisis spiritual dan krisis paradigma manusia dalam memposisikan relasinya dengan alam. Krisis paradgima dan krisis spiritual yang dimaksud adalah, alam dihayati sebagai entitas yang hanya memiliki nilai instrumental atau benda mati semata.

Alam hanya dikalkulasi dengan hitungan-hitungan untung dan rugi. Padahal, di dalam ajaran Islam, alam memiliki nilai pada dirinya sendiri (nilai intrinsik) dan dipandang memiliki nilai sakral, karena merupakan manifestasikeberadaan Allah swt. Di dalam Islam, alam sering disebut sebagai ayat kauniyyah.

Krisis spiritual dan atau krisis paradigma inilah yang disebut oleh al-Qur’an sebagai fasād. Kata fasād dengan seluruh kata jadiannya di dalam Al-Qur’an terulang sebanyak 50 kali, yang berarti sesuatu yang keluar dari keseimbangan (khurūj al-sya’i ‘an al-i’tidāl).

Sementara cakupan makna fasād ternyata cukup luas, yaitu menyangkut jiwa/rohani, badan/fisik, dan apa saja yang menyimpang dari keseimbangan/yang semestinya. Dengan demikian, krisis iklim, bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri. Namun, ada penyebab yang mendorong hal tersebut terjadi, utamanya kerusakan pikiran dan hati manusia.

Baca Juga: Benarkah Thailand akan Didiskualifikasi dari Leg 2 Piala AFF 2020 karena Adanya Pemain yang Pakai Doping?

Salah satu ayat yang masyhur terkait hal ini adalah surat al-Rum: 42 yang berbunyi: “Zhaharal fasadu fil barri wal bahri bima kasabat aydinnas” telah tampak kerusakan di darat dan laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia. Makna fasad di dalam ayat ini, bermakna yang material dan non-material.

Makna material, bisa dalam dalam bentuk kehilangan hutan yang terus meningkat, pencemaran laut dan perairan, atau hilangnya fungsi sebuah ekosistem yang dibutuhkan untuk kehidupan. Sedangkan makna non-material adalah kerusakan cara berpikir, matinya spiritualitas manusia dalam menghayati keberadaan alam, dan kerusakan gaya hidup manusia yang menjadikan konsumsi sebagai tujuan hidup.

Hadirin Jama’ah Jum’ah rahimakumullah

Lalu apa yang dapat kita lakukan untuk memperlambat atau menghentikan krisis iklim ini? Dalam kesempatan ini, khatib hendak menawarkan sejumlah hal:

Baca Juga: Berikut Alasan Penggunaan Doping Dilarang dalam Olahraga, Lengkap Pengertian, Cara Kerja, dan Sejarah

Halaman:

Editor: Ferhadz A. Muhammad

Sumber: Muhammadiyah.or.id


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah