Berkunjung ke Sri Lanka dan Maladewa, Menlu AS Pompeo Kampanyekan Anti-Tiongkok

- 28 Oktober 2020, 18:38 WIB
  Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. /Foto: Instagram.com @secpompeo/

Rembang Bicara - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo sedang melakukan tur yang dijadwalkan pada 25-30 Oktober ke sejumlah negara seperti India, Sri Lanka, Maladewa, dan Indonesia dalam misi menggalang dukungan untuk melawan Tiongkok. 

Lawatan Pompeo ke negara Sri Langka dan Maladewa pada hari ini, Rabu, 28 Oktober 2020 bertujuan untuk menekan keduanya agar waspada terhadap potensi pinjaman dan investasi predator Tiongkok.

Pompeo akan mengakhiri kampanye ini kurang dari seminggu sebelum pemilu pilpres AS.

Baca Juga: Kemenag Sediakan Materi Khutbah Jumat yang Bisa Diakses Secara Gratis Melalui Link Ini!

Setelah Sri Lanka, Maladewa, dan kemudian di Indonesia pada Kamis besok, Pompeo berencana untuk menekan setiap negara melawan meningkatnya ketegasan China di Indo-Pasifik.

Pejabat AS menyoroti proyek pembangunan dan infrastruktur yang menguntungkan Tiongkok lebih dari yang diperkirakan.

Awal bulan ini, Beijing mengumumkan akan memberikan Sri Lanka hibah sebesar 90 juta dolar AS (Rp1,3 triliun) untuk membantu pembangunan pedesaan.

Baca Juga: Habib Bahar Terlibat Penganiayaan Lagi, Kali Ini terhadap Sopir Taksi

Ini dilakukan Tiongkok setelah Presiden Sri Lanka Gotabhaya Rajapaksa meminta bantuan dari delegasi Tiongkok yang berkunjung untuk menyangkal persepsi bahwa mega proyek yang didanai Beijing adalah 'perangkap utang'.

Artikel ini telah dimuat Pikiran-rakyat.com sebelumnya dengan judul "Menlu AS Pompeo Kampanyekan Anti-Tiongkok saat Berkunjung ke Sri Lanka dan Maladewa".

Tiongkok menganggap Sri Lanka sebagai penghubung penting dalam inisiatif pembangunan infrastruktur global 'Belt and Road' yang masif. Selama dekade terakhir, tiongkok telah memberikan pinjaman miliaran dolar untuk proyek-proyek negara itu.

Baca Juga: Pandangan Mbah Maimoen Zubair Terkait Sumpah Pemuda

Proyek tersebut meliputi pelabuhan laut, bandara, kota pelabuhan, jalan raya dan pembangkit listrik.

Kritikus seperti AS mengatakan bahwa proyek yang didanai Tiongkok tidak layak secara finansial dan Sri Lanka akan menghadapi kesulitan dalam membayar kembali pinjaman.

Menjelang kedatangan Pompeo di ibukota Kolombo, Kedutaan Besar Tiongkok di Sri Lanka mengecam kunjungannya dengan menuduh salah satu pembantu utamanya membuat ancaman yang tidak dapat diterima terhadap negara itu.

Baca Juga: Memperingati Maulid Nabi, Pahami Pendapat KH Hasyim Asy'ari Soal Singkatan di Belakang Nama Muhammad

Dalam komentar tersebut, diplomat tertinggi AS untuk Asia Selatan, Dean Thompson, memperingatkan Sri Lanka tentang bahayanya mengizinkan Tiongkok mendapatkan pijakan di pulau itu.

“Kami mendesak Sri Lanka untuk membuat keputusan yang sulit tetapi perlu untuk mengamankan kemandirian ekonominya demi kemakmuran jangka panjang, dan kami siap untuk bermitra dengan Sri Lanka untuk pembangunan dan pertumbuhan ekonominya,” kata Thomson.*** (Julkifli Sinuhaji/PRMN)

Editor: Ferhadz A. Muhammad

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x