Pandemi Covid-19 Tak Kunjung Usai di Indonesia, Berikut Rekomendasi Masker Terbaru dari Pakar Kesehatan

27 Februari 2021, 16:32 WIB
ilustrasi masker covid-19 /pixabay

Rembang Bicara – Pandemi Covid-19 di Indonesia belum terlihat titik terang kapan berakhirnya.

Meski telah 'babak belur', penderitaan sepertinya belum akan berakhir. Pandemi Covid-19 masih berlangsung di berbagai negara, termasuk di Indonesia.

Walaupun vaksinasi Covid-19 sudah mulai dilakukan, tetapi masih perlu waktu untuk menyelesaikan dan membuktikan kemanjurannya. Oleh sebab itu, masyarakat masih harus menaati protokol kesehatan (Prokes), termasuk memakai masker.

Baca Juga: Punya Usaha UMKM dan Belum Terdaftar, Begini Cara Mudah Daftar Izin Usaha UMKM Secara Online

Beberapa waktu lalu, sejumlah pakar kesehatan menyarankan pemakaian dua masker karena varian baru virus corona lebih mudah menyebar daripada versi virus sebelumnya.

Sebagian mereka berpendapat, orang sebaiknya mengenakan masker bedah, atau masker kain setelah masker bedah, atau masker N95 yang dipakai dengan baik.

Ketua Terpilih PB IDI sekaligus Ketua Tim Mitigasi Covid-19 PB IDI, Dr. Muhammad Adib Khumaidi, saat ini tidak merekomendasikan masker kain karena ketiadaan fungsi filtrasi.

Baca Juga: Ditutup 28 Februari 2021, Ikuti Tantangan Ini dan Dapatkan Hadiah Rp2 Juta dari Telkomsel

"Kami tidak merekomendasikan masker kain karena fungsi untuk filternya tidak ada. (Kita) harus melihat kondisi di mana kita berada, kalau sebagai tenaga medis memang disarankan N95. Ini pun tidak boleh dipakai terus menerus," ujar Adib.

Adib mengingatkan, masker bedah ataupun N95 sebaiknya tidak digunakan lebih dari empat sampai lima jam karena fungsi perlindungannya bisa menurun seiring waktu pemakaian.

Masker menghalangi partikel air liur yang keluar dari mulut dan hidung. Partikel-partikel ini dapat membawa virus SARS-CoV-2 dari satu orang ke orang lain, jadi memakai masker membantu untuk menghentikan penularan itu.

Baca Juga: Lantaran Bela Jokowi, dr Tirta Kena Semprot Ustad Tengku Zulkarnain: Gabung Kolam Akal Jadi Terbalik, ya?

Dari sisi perlindungan, N95 diketahui lebih baik dalam memblokir setidaknya 95 persen partikel kecil di udara, termasuk partikel berdiameter tiga persepuluh mikron, menurut Scientific American.

Masker kain melindungi orang lain dengan menjaga partikel-partikel itu keluar dari udara sekaligus melindungi pemakainya agar tetesan infeksi di udara tidak mencapai hidung atau mulut.

Sementara itu, masker bedah memblokir lebih sedikit partikel terkecil, tetapi menawarkan lebih banyak perlindungan bagi pemakainya daripada masker kain satu lapis, menurut tinjauan studi dalam jurnal The Lancet pada bulan Juni 2020.

Baca Juga: Polri Minta Masyarakat Awasi Polisi, Segera Lapor Jika Lihat Polisi Masuk Hiburan Malam atau Konsumsi Miras

Ketua Umum Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) sekaligus epidemiolog Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, mengatakan, pada prinsipnya mengenakan masker kain tiga lapis (dengan tingkat kerapatan benang tinggi) tidak salah.

Dalam beberapa kasus, masker kain berkualitas lebih tinggi ini dapat menyaring hampir 50 persen partikel halus yang berdiameter kurang dari 1 mikron.

Virus corona sendiri berdiameter sekita 0,1 mikron dan dapat dibawa dalam aerosol yang berukuran lebih kecil dari 5 mikron juga tetesan yang lebih besar.

Baca Juga: Awas, Hasil Survey Warganet Indonesia Paling Tidak Sopan Se-Asia Tenggara, Ini yang akan Dilakukan Kominfo

Artikel ini sebelumnya telah dimuat portaljember.pikiran-rakyat.com berjudul “Jelang Setahun Pandemi Covid-19 Di Indonesia, Ini Rekomendasi Masker Terbaru Dari Paar Kesehatan”.

Untuk masyarakat umum, menempatkan masker kain setelah masker bedah mungkin merupakan pilihan terbaik, menurut Popular Science.

Scott Segal dari Thomas H. Irving Professor and Chair Department of Anesthesiology di Wake Foesrt Baptist Health, Winston-Salem, North Carolina seperti dikutip dari Health mengatakan, ide mengenakan dua masker masuk akal jika kemampuan filtrasi satu masker tidak terlalu kuat.***

 (Muhammad Syahrial/Portal Jember)

Editor: Dian Fitriyani

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler