Tips Merawat Tanaman Cantik Alocasia

26 Oktober 2020, 16:28 WIB
Tanaman alocasia /Pixabay/sandid

Rembang Bicara - Alocasia sebagai tanaman hias, memiliki banyak penggemar. Kepopulerannya mengimbangi tanaman yang sedang trend lainnya seperti anggrek, aglonema, lidah mertua, dan janda bolong.

Alocasia termasuk tanaman keras (rhizomatous) dan berdaun lebar (tuberous).

Tanaman ini memiliki bentuk daun yang beragam, pada dasarnya berbentuk hati (sagittate), daun besar tumbuh dengan panjang 20 sampai 90 cm pada tangkai panjang. 

Baca Juga: Kompak! Akademisi dan Masyarakat Sipil Malang Raya Nyatakan Sikap Soal Omnibus Law UU Ciptaker

Saat ini terdapat lebih dari 80 spesies Alocasia yang berasal dari daerah tropis dan subtropis Amerika Selatan, Asia hingga ke Australia Timur.

Di pasar-pasar bunga, Alocasia memiliki harga yang sangat beragam, dari per tanaman hingga ada yang dijual berdasarkan jumlah daun. Kisaran harga mulai dari Rp25 ribu hingga di atas Rp 1 jutaan.

Dirangkum dari beberapa sumber, dalam merawat tanaman Alocasia dapat dikatakan susah susah gampang. Karena Alocasia membutuhkan kondisi yang hangat dan sangat lembab tetapi juga memiliki drainase yang baik.

Baca Juga: Lewat Video Habib Rizieq Nyatakan Akan Pulang Ke Indonesia dalam Waktu Dekat

Sehingga untuk perawatannya harus dilakukan dengan seksama dan hati-hati. 

Alocasia biasanya ditanam di dalam pot dan membutuhkan cahaya sekitar 40 hingga 70%, sehingga paling baik diletakkan di bawah pohon, atau di bawah naungan jaring paranet.

Penyiraman hanya dibutuhkan apabila kondisi tanah mulai mengering, dengan menggunakan sprayer.

Baca Juga: Uang Negara untuk Kredit Sebanyak Rp42,6 Triliun Disalurkan oleh Bank Mandiri

Selain itu, disarankan untuk menyiram Alocasia pada pagi hari agar tanaman tetap kering semalaman. 

Penyiraman yang terlalu banyak atau sering akan menyebabkan kebusukan pada batang Alocasia. Serangan semut, laba-laba dan tungau, juga bisa membunuh Alocasia.

Sedangkan untuk karakter media tanam yang digunakan, tanah harus porous atau berpori dan tidak boleh terlalu padat.

Baca Juga: Kenang Satu Dekade Erupsi Merapi, Netizen Bagikan Pengalaman Menakutkan

Medianya yang biasa dipakai adalah pakis, kompos daun bambu, kotoran sapi dengan perbandingan 1 : 1 : 1.

Gunakan pupuk yang diformulasikan untuk tanaman daun, seperti pupuk slow release untuk memenuhi kebutuhan unsur hara di dalam media tanam.***

 

Editor: Ferhadz A. Muhammad

Tags

Terkini

Terpopuler