Inilah Waktu Tidur yang Dilarang Oleh Islam, Ternyata Ini Tujuannya

- 17 Juni 2022, 16:30 WIB
Ilustrasi tidur.  7 posisi tidur yang hendaknya dihindari
Ilustrasi tidur. 7 posisi tidur yang hendaknya dihindari /Freepik

Rembang Bicara Berikut ini adalah waktu tidur yang dilarang oleh Islam kepada umatnya.

Yang mana Islam sendiri mempunyai larangan atau himbauan untuk tidak tidur di waktu waktu tersebut.

Meskipun terkesan mengekang, namun rupanya ini mempunyai tujuan dan manfaat yang sangat mulia lho.

Simak selengkapnya di bawah ini:

waktu-waktu tertentu yang tidak dianjurkan bagi seseorang untuk tidur.

Baca Juga: Jarang yang Tahu, Ternyata Inilah Tugas Dan Fungsi Kementerian Kesehatan Indonesia

Pertama, tidur setelah shalat subuh sampai terbitnya matahari. Tidur di waktu ini dipandang akan menjadikan orang yang melakukannya terhalangi mendapatkan berkahnya rezeki dan umur. Sebab waktu-waktu tersebut merupakan waktu diturunkannya keberkahan rezeki pada seseorang. Hal ini seperti dijelaskan oleh Habib Zain bin Smith:

النوم بعد الصبح يذهب بركة الرزق والعمر لأن بركة هذه الأمة فى البكور وهو بعد صلاة الفجر إلى طلوع الشمس.

“Tidur setelah subuh menghilangkan berkah rezeki dan berkah umur, sebab berkahnya umat ini ada di waktu pagi, yakni waktu setelah shalat subuh sampai terbitnya matahari” (Habib Zain bin Smith, Fawaid al-Mukhtarah, Hal. 590)

Kedua, tidur setelah masuk waktu ashar. Tidur pada waktu ini berisiko mengurangi daya aktif akal pelakunya. Dalam salah satu hadits dijelaskan:

مَنْ نَامَ بَعْدَ الْعَصْرِ فَاخْتُلِسَ عَقْلُهُ فَلَا يَلُومَنَّ إِلَّا نَفْسَهُ

“Barang siapa tidur setelah waktu Ashar, lalu hilang akalnya, maka jangan pernah salahkan kecuali pada dirinya sendiri” (HR Ad-Dailami).

Meski para ulama menghukumi hadits di atas sebagai hadits dlaif namun hadits di atas masih relevan dalam konteks fadla’il al-a’mal (perbuatan keutamaan). Pernah ada seseorang yang menyangsikan penjelasan salah satu pendakwah tentang risiko tidur setelah ashar.

Baca Juga: TES KESEHATAN MENTAL: Semua Orang Punya Bayangan dalam Dirinya, Baik atau Buruk? Cek dalam Gambar Berikut

Akhirnya ia pun mencoba untuk tidur setelah ashar untuk membuktikan apakah benar tidur di waktu tersebut akan berisiko menjadikan pelakunya sebagai orang yang gila. Ia pun mencoba tidur setelah melaksanakan shalat ashar, tidurnya tampak terlelap hingga ia baru terbangun saat waktu sudah menginjak separuh malam (dini hari).

Setelah terbangun ia langsung bergegas pada pendakwah tadi untuk komplain:

“Engkau pernah berkata kalau tidur setelah ashar mengakibatkan gila atau hilangnya akal. Lihat aku, aku tidur setelah ashar dan aku sama sekali tidak merasa gila” ungkap orang tersebut.

Pendakwah tersebut menjawab dengan senyum dan penuh ketenangan:

“Apakah ada perilaku orang gila yang melebihi hal ini. Engkau datang menuju rumah seseorang pada saat dini hari sedangkan orang-orang dalam keadaan tidur?

” Orang yang komplain tersebut diam seketika, ia membenarkan ucapan pendakwah tersebut dengan penuh rasa malu. (Habib Zain bin Smith, Fawaid al-Mukhtarah, hal. 591)

Waktu tidur yang tidak dianjurkan ketiga, adalah tidur sebelum melaksanakan shalat isya’. Dalam salah satu hadits shahih dijelaskan:

Baca Juga: TES KESEHATAN MENTAL: Pilih 1 dari 4 Gambar Matahari Terbenam, Bongkar Kepribadianmu dalam Pekerjaan!

كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ العِشَاءِ وَالحَدِيثَ بَعْدَهَا البخاري

“Sesungguhnya Rasululullah tidak senang tidur sebelum shalat Isya’ dan berbincang-bincang setelah shalat Isya'” (HR al-Bukhari).

Sebab dimakruhkannya tidur sebelum melaksanakan shalat isya’ adalah dikarenakan khawatir akan habisnya waktu isya’ karena tidur terlalu lelap, seperti halnya kebiasaan kebanyakan orang yang tidur di malam hari namun belum melaksanakan shalat isya’. Alasan demikian seperti yang dijelaskan dalam kitab ‘Umdah al-Qari Syarah Shahih al-Bukhari

: وَأما سَبَب كَرَاهَة النّوم قبلهَا فَلِأَن فِيهِ تعرضا لفَوَات وَقتهَا باستغراق النّوم، وَلِئَلَّا يتساهل النَّاس فِي ذَلِك فيناموا عَن صلَاتهَا جمَاعَة. وَأما كَرَاهَة الحَدِيث بعْدهَا فَلِأَنَّهُ يُؤَدِّي إِلَى السهر، وَيخَاف مِنْهُ غَلَبَة النّوم عَن قيام اللَّيْل وَالذكر فِيهِ، أَو عَن صَلَاة الصُّبْح “

Adapun sebab makruhnya tidur sebelum isya’ karena akan berpotensi hilangnya waktu isya’ dengan menghabiskan waktu untuk tidur dan juga supaya orang-orang tidak menganggap enteng hal demikian, hingga mereka tidur dan meninggalkan shalat isya’ secara berjamaah.

Adapun makruhnya berbincang-bincang setelah isya’ karena akan mendorong untuk begadang dan dikhawatirkan akan tertidur hingga meninggalkan qiyamul lail, berdzikir saat malam dan meninggalkan shalat subuh” (Badruddin al-‘Aini, ‘Umdah al-Qari Syarah Shahih al-Bukhari, juz 5, hal. 66)

Demikian waktu tidur yang dilarang oleh Islam kepada umatnya.*** 

Editor: Ahmad Choirul Furqon


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah