Kenali Gangguan Kecemasan kronis, Sangat Bahaya Menurut Kementerian Kesehatan dan dr. Zaidul Akbar

- 21 Juni 2022, 12:00 WIB
Jangan diabaikan! Ini bahaya stres kronis bagi tubuh dan kesehatan mental Anda.
Jangan diabaikan! Ini bahaya stres kronis bagi tubuh dan kesehatan mental Anda. /stevedimatteo/pixabay

Rembang Bicara – Berikut ini adalah informasi lengkap mengenai gangguan kecemasan, baik dari gejalanya sampai dengan dampak cemas terhadap fisik.

Cemas merupakan salah satu dari masalah kesehatan mental yang banyak terjadi di Indonesia.

Cemas berbeda dengan takut, kalau takut itu jelas, ada hal yang menakutkan di depan mata, sedangkan cemas itu tidak ada apa-apa namun hati merasa gelisah.

Untuk info lebih lengkapnya, simak penjelasan lengkap dari Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Inilah Pengertian Kesehatan Mental yang Benar Menurut Zaidul Akbar dan Menurut Kementerian Kesehatan

Gangguan kecemasan adalah kondisi psikologis ketika seseorang mengalami rasa cemas berlebihan secara konstan dan sulit dikendalikan, sehingga berdampak buruk terhadap kehidupan sehari-harinya.

Bagi sebagian orang normal, rasa cemas biasanya timbul pada suatu kejadian tertentu saja, misalnya saat akan menghadapi ujian di sekolah atau wawancara kerja. Namun pada penderita gangguan kecemasan, rasa cemas ini kerap timbul pada tiap situasi. Itu sebabnya orang yang mengalami kondisi ini akan sulit merasa rileks dari waktu ke waktu.

Selain gelisah atau rasa takut yang berlebihan, gejala psikologis lain yang bisa muncul pada penderita gangguan kecemasan adalah berkurangnya rasa percaya diri, menjadi mudah marah, stres, sulit berkonsentrasi, dan menjadi penyendiri.

Baca Juga: Ini Cara Mudah Hilangkan Rasa Ngantuk dengan Cepat Hanya Lakukan Teknik Pernapasan Menurut Ahli Kesehatan

Sementara itu, gejala fisik yang mungkin menyertai masalah gangguan kecemasan antara lain:

  • Sulit tidur
  • Badan gemetar
  • Mengeluarkan keringat secara berlebihan
  • Otot menjadi tegang
  • Jantung berdebar
  • Sesak napas
  • Lelah
  • Sakit perut atau kepala
  • Pusing
  • Mulut terasa kering
  • Kesemutan
  • Meski penyebab gangguan kecemasan belum diketahui secara pasti, beberapa faktor diduga dapat memicu munculnya kondisi tersebut. Di antaranya adalah trauma akibat intimidasi, pelecehan, dan kekerasan di lingkungan luar ataupun keluarga.

Faktor risiko lainnya adalah stres berkepanjangan, gen yang diwariskan dari orang tua, dan ketidakseimbangan hormon serotonin dan noradrenalin di dalam otak yang berfungsi mengendalikan suasana hati. Gangguan kecemasan juga dapat dipicu oleh penyalahgunaan minuman keras dan obat-obatan terlarang.

Baca Juga: Sok Tahu Soal Kesehatan Mental, Mendiagnosis Diri Sendiri yang Buat Gen Z Jadi Generasi Rapuh, Ini Kata Ahli

Sebenarnya, gangguan kecemasan dapat diatasi tanpa bantuan dokter melalui beberapa cara, seperti mengonsumsi makanan bergizi tinggi, cukup tidur, mengurangi asupan kafein, minuman beralkohol, atau zat penenang lainnya, tidak merokok, berola raga secara rutin, dan melakukan metode relaksasi sederhana, seperti yoga atau meditasi.

Jika pengobatan mandiri tidak memberikan perubahan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Penanganan dari dokter biasanya meliputi pemberian obat-obatan antiansietas serta terapi kognitif.***

Editor: Ahmad Choirul Furqon

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x