Semprot AHY yang Sampaikan Isu Kudeta Partai Demokrat untuk Pilpres, Muannas Alaidid: Pandemi Belum Selesai

2 Februari 2021, 14:05 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). /Instagram/@agusyudhoyono.

Rembang Bicara - Bola panas terkait isu kudeta Partai Demokrat yang disampaikan oleh Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terus menggelinding.

Beberapa orang yang berada dalam lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut terlibat dalam operasi kudeta lewat Kongres Luar Biasa (KLB) seperti yang disampaikan AHY pada Senin, 1 Februari 2021, di Kantor DPP Demokrat.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum (Ketum) Cyber Indonesia, Muannas Alaidid, turut buka suara.

Baca Juga: Menohok, Isu Kudeta Partai Demokrat Mencuat, Mahfud MD Bongkar Kondisi Sebenarnya

Dalam akun pribadi Twitternya, Muannas menegaskan bahwa pernyataan AHY yang menyebut adanya kudeta Demokrat berkaitan dengan pemilihan presiden (pilpres) sangat kurang bijak di tengah kondisi pandemi begini.

"Pandemi belum selesai selalu ribut soal Pilpres, Tuhan tidak suka!," tegasnya pada Selasa, 2 Februari 2021.

 Baca Juga: Sengkarut Partai Demokrat, Inilah Sosok yang Dinilai sebagai Dalangnya

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, yang merasa namanya juga terseret bersama dengan Moeldoko, turut berkomentar keras.

Dalam akun Twitter pribadinya, Mahfud menegaskan bahwa pihak Istana tidak merestui dan membenarkan isu aneh yang dilontarkan oleh Demokrat.

"Ada isu aneh, dikabarkan bbrapa menteri, trmsk Menkopolhukam Mahfud MD, merestui Ka. KSP Moeldoko mengambil alih Partai Demokrat dari AHY melalui KLB.

Wah, mengagetkan, yakinlah sy tak prnh berbicara itu dgn Pak Moeldoko maupun dgn orang lain. Terpikir sj tdk, apalagi merestui," tulisnya pada Selasa, 2 Februari 2021.

Baca Juga: Ehh! Nia Ramadhani Trending, Komentar Receh Netizen Justru Bikin Gagal Fokus: Bu Puan Kemana ya?

Bahkan, Mahfud sungguh heran atas statement kepala partai yang seolah masih belum percaya dengan keterbukaan era demokrasi.

"Di era demokrasi yg sangat terbuka dan dikontrol oleh masyarakat spt skrng ini sulit dipercaya kepemimpinan partai, apalagi partai besar spt PD bs dikudeta spt itu.

Jabatan menko tentu tak bs digunakan dan pasti tdk laku untuk memberi restu. Yg penting internal PD sendiri solid,” pungkasnya.***

Editor: Ferhadz A. Muhammad

Tags

Terkini

Terpopuler