Sejarah Bubur Suro di Bulan Muharram, Ternyata Bersumber dari Kisah Nabi Nuh

9 Agustus 2021, 09:34 WIB
Bubur Suro tradisi di Jawa Barat dan beberapa daerah lain/ FotoZ: Instagram/@kulinerpekalongan/ /

Rembang Bicara – Umat Muslim sedang sibuk menyambut Tahun Baru Islam yang jatuh pada tanggal 10 Agustus 2021.

1 Muharram 1443 H memiliki banyak keistimewaan, karena berdasarkan pada hadits Nabi, Muharram merupakan bulan yang utama.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ-رضى الله عنه-يَرْفَعُهُ قَالَ سُئِلَ أَىُّ الصَّلاَةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ وَأَىُّ الصِّيَامِ أَفْضَلُ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ؟ فَقَالَ: أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِى جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللهِ الْمُحَرَّمِ. (رواه مسلم)

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah-radhiyallahu ‘anuh-dengan dinisbatkannya kepada Nabi Muhammad-shallallahu ‘alaihi wasallam-, ia berkata: “Beliau-shallallahu ‘alaihi wasallam-ditanya shalat apakah yang paling utama setelah shalat maktubah Dan puasa apakah yang paling utama setelah bulan Ramadhan?

Lalu beliau menjawab: “Shalat yang paling utama setelah shalat maktubah adalah shalat di tengah malam dan puasa yang paling utama setelah bulan Ramadhan adalah puasa bulan Allah yaitu bulan Muharram.”

Baca Juga: Mitos-mitos Malam 1 Suro yang Bikin Bulu Kuduk Berdiri, Jatuh Nanti Malam 9-10 Agustus 2021

Dimulai sejak sore hari tanggal 9 Agustus 2021, umat Islam khususnya Jawa telah mempersiapkan pernak-pernik menyambut bulan yang memiliki nama di Jawa sebagai bulan Suro.

Dalam tradisi Suro, ada yang unik, yaitu keberadaan bubur Suro yang ramai ditemukan di Jawa, terutama Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Dikutip dari aswajamuda, penggagas awal tradisi pembuatan bubur Asyura adalah Nabi Nuh ‘alaihis salam.

Dikisahkan, ketika Nabi Nuh turun dari kapalnya pasca banjir bandang yang menimpa seantero dunia, mereka merasakan sangat lapar, sementara perbekalannya sudah habis.

Baca Juga: Link Twibbon Tahun Baru Islam 2021 Kemenag dan NU yang Keren Dipasang untuk Ucapan 1 Muharram 1433 H

Lalu beliau memerintah agar mencari lagi sisa-sisa makanan. Terkumpullah kemudian 7 biji-bijian yang dibawa masing-masing sebanyak satu telapak tangan. Ada gandum, kacang adas, ful dan lain-lain.

Kejadian itu bertepatan dengan hari Asyuro atau tanggal 10 Muharram. Nabi Nuh lantas membacakan basmalah dan memasaknya untuk kaumnya yang beriman.

Akhirnya mereka semua makan dan kenyang berkat barakah bubur Suro yang dibuat oleh Nabi Nuh.

Allah Ta'ala berfirman:

 قِيلَ يَا نُوحُ اهْبِطْ بِسَلَامٍ مِنَّا وَبَرَكَاتٍ عَلَيْكَ وَعَلَى أُمَمٍ مِمَّنْ مَعَكَ. (هود: 48)

“Difirmankan kepada Nabi Nuh–‘alaihis salam–: “Wahai Nuh, turunlah dengan keselamatan dari Kami dan berbagai keberkahan bagimu dan bagi umat-umat dari orang-orang yang bersamamu.” (Hud: 48).

Baca Juga: Mengapa Muharram Disebut sebagai 'Bulan Allah'? Berikut Penjelasannya Dilengkapi Nama Lain Bulan Suro

Demikian sejarah bubur Suro yang ramai ditemukan di Jawa saat perayaan Tahun Baru Islam.***

Editor: Ferhadz A. Muhammad

Tags

Terkini

Terpopuler