Rembang Bicara - Reynhard Sinaga kembali menyedot perhatian publik.
Hal ini terjadi lantaran kepolisian Inggris merilis fotonya babak belur karena dihajar korban pemerkosaannya sebelum ditangkap aparat pada 2017 lalu.
Diketahui bahwa hal yang dilakukan Reynhard menjadikan sosoknya sebagai predator seks terbesar dalam sejarah Inggris.
Baca Juga: Profil dan Biodata Terbaru Lengkap Sabrina Anggraini Kekasih Belva Devara, Dilamar Depan Gedung MIT
Kasus ini berawal dari laporan seorang korban yang sebelumnya sudah dibius akhirnya tersadar ketika Reynhard melakukan aksinya pada 2017 lalu.
Korban yang ternyata seorang atlet itu melakukan perlawanan dan menghajar Reynhard sampai harus dibawa ke rumah sakit.
Kepolisian memberikan beberapa pertanyaan penting kepada korban karena diduga melakukan penyerangan terhadap Reynhard.
Baca Juga: Biodata, Profil, dan Pendidikan Terbaru Belva Devara, CEO Ruang Guru Lamar Pacarnya Depan Gedung MIT
Tidak lama kemudian, kepolisian memeriksa ponsel Rey dan menemukan beberapa video pemerkosaan, termasuk terhadap korban.
Dari oenyelidikam kepolisian Inggria, pihak berwenang akhirnya memperkirakan Rey sudah memperkosa lebih dari 200 orang.
Dalam seluruh penyelidikan, satu per satu korban Rey ditemukan.
Baca Juga: So Sweet, Inilah Panggilan Kesangan Terbaru Giorgino Abraham kepada Yasmin Napper
Polisi langsung mengambil tindakan cepat dan melakukan penelusuran. Namun ternyata, tidak semua korban menyadari pernah dilecehkan oleh Rey.
Bagi sebagian korban, laporan ini mengejutkan dan menakutkan karena baru diketahui bertahun-tahun setelah serangan terjadi.
Tetapi ternyata ada juga korban yang mwnceritakan fakta itu dapat menjawab pertanyaan mengenai beberapa potongan ingatan aneh yang mereka tidak pahami sebelumnya.
Pria Indonesia kelahiran Jambi itu secara resmi akhirnya didakwa melakukan pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban dalam rentang waktu 2,5 tahun dari 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017.
Selama dalam persidangan, Reynhard berkeras bahwa hubungan seksual tersebut dilakukan atas dasar suka sama suka.
Ia menjelaskan bahwa para korban menikmati fantasi seksual yang dilakukan di tempat tinggalnya.
Namun hal ini berbeda dengan penjelasam Reynhard.
Para korban justru mengaku menjadi korban perkosaan setelah dibawa ke apartemen dan menenggak minuman alkohol yang ternyata sudah diberi obat yang tidak mereka sadari.
Sidang kasus pria asal Jambi ini terbagi menjadi empat tahap dan semuanya digelar secara tertutup.
Sidang pertama digelar pada 1 Juni hingga 10 Juli 2018 dengan kesaksian 13 korban.
Sidang kedua pada 1 April sampai 7 Mei 2019 dengan 12 korban.
Sidang ketiga digelar pada 16 September sampai 4 Oktober 2019 dengan 10 korban.
Sidang terakhir digelar pada Desember 2019 dengan 13 korban.
Dalam sidang itu, jaksa membacakan 30 dakwaan perkosaan serta dua serangan seksual.
Pada akhir sidang akhirnya pengadilan menjatuhkan vonis hukuman penjara seumur hidup atas Reynhard.***