Rembang Bicara – Ada beberapa Ulama yang berbeda pendapat mengenai suatu hukum maupun pandangan.
Hal tersebut membuat masyarakat bingung, apalagi di zaman terbukanya informasi yang sangat cepat dalam menyebar informasi-informasi tanpa adanya filter dalam info tersebut.
Ustad Abdul Somad pun memberikan bagaimana cara menyikapi jika ada Ulama yang berbeda pendapat.
Kalau pendapat itu masih dalam koridor ahlusunnah wal jamaah, antara madzab maliki dengan hanafi, hanafi dengan Hambali, Hambali dengan Syafii, maka semuanya masih ahlusunnah wal jamaah.
Ustad Abdul Somad pun memberikan contoh dengan bacaan Bismilah di 4 madzab tersebut.
Madzab Syafii dalam membaca bismillah bacaannya terdengar jelas, sedangkan hambali dan hanafi bacaannya sir.
Madzab maliki langsung alhamdulillah tidak membaca bismillah, kalau di masyarakat itu madzabnya Syafii maka kita tidak boleh membawa madzab yang lain.
Karena dikhawatirkan akan menimbulkan fitnah dan terpecahnya ukhwah keislaman di daerah tersebut.
Baca Juga: Tidak Banyak yang Tahu, Inilah Kebiasaan di Akhir Zaman yang Harus DIasah, Tetangga Penyebabnya
Imam besar Masjidil Harom namanya Syekh Abdurrahman As-sudais madzabnya Hambali , menjadi imam di masjidil harom baca bismillahnya sirr.
Ketika jadi imam di masjid Istiqlal, Syekh Abdurrahman As-sudais membaca bismillah dengan jelas.
Alasannya adalah karena dia tahu mayoritas orang di Asia Tenggara madzabnya Syafii.***