Wapres Ma’ruf Amin Ingatkan Bahaya Pencitraan

26 Oktober 2020, 13:14 WIB
Wakil presiden Ma'ruf Amin membicarakan cita-cita Indonesia menjadi produsen dan pengekspor produk halal terbesar di dunia. /Kemenag.go.id

Rembang Bicara – Dalam sambutan pada acara Haul ke-19 KH Abdul Hamid bin Abdullah bin Umar atau dikenal dengan nama Mbah Hamid Pasuruan, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan sambutan terkait teladan yang bisa diambil dari sosok Mbah Hamid.

Pria yang akrab disapa Yai Ma'ruf tersebut menjelaskan sosok Mbah hamid terkenal tawadhu (rendah hati), sederhana, dan menjauhi publisitas.

"Saya sangat mengagumi Mbah Hamid yang dalam kehidupan kesehariannya sangat tawadhu, sederhana, dan menjauh dari publisitas.

Hal seperti itu dalam tradisi ilmu tasawuf dikenal dengan khumul, yaitu fokus pada aktivitas kebaikan dengan munbungkus dan menutupinya agar tidak diketahui orang lain," kata Yai Ma'ruf dikutip dari ANTARA pada Senin, 26 Oktober 2020.

Baca Juga: Ronaldino Susul Deretan Pesepakbola yang Terpapar Covid-19

Laku kehidupan yang disebutkan di atas, menurut Yai Ma'ruf, sangat penting diteladani, mengingat sekarang ini banyak orang yang mengutamakan publikasi dan akhirnya mengesampingkan niat untuk berbuat baik.

"Saat ini banyak orang terjebak pada mentalitas syuhrah, yaitu mentalitas pencitraan diri agar dikenal luas. Amal kebaikan yang dilakukan diorientasikan agar di-cover media secara luas.

Motivasinya hanya untuk membentuk citra diri, bukan berbuat kebajikan itu sendiri," terangnya secara virtual dari Jakarta.

Baca Juga: AWAS! Operasi Zebra Akan Digelar, Tiga Pelanggaran Ini Jadi Sasaran Utama

Meski begitu, Yai Ma'ruf sadar bahwa tuntutan era media sosial (medsos) menyebabkan aktivitas pencitraan sulit dihindari.

Oleh karenanya ia berpesan agar medsos dimanfaatkan dengan benar sesuai tujuan berbuat baik, bertujuan pamer.***

Editor: Ferhadz A. Muhammad

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler