Arief Poyuono Tantang Prabowo Mundur dari Jabatan Menhan, Berikut Pernyataan Lengkapnya

- 26 November 2020, 01:51 WIB
Ketua Umum Lembaga Pemantau Penanganan COVID-19 & Pemulihan Ekonomi Nasional, Arief Poyuono.*
Ketua Umum Lembaga Pemantau Penanganan COVID-19 & Pemulihan Ekonomi Nasional, Arief Poyuono.* /RRI/

Rembang Bicara – Tidak sedikit pihak yang enilai bahwa ditangkapnya Menteri KKP, Edhy Prabowo oleh KPK pada Rabu, 25 November 2020 kemarin akan berdampak besar pada Prabwo.

Bahkan spekulasi yang paling liar datang dari mantan bawahan Prabowo Subianto di Partai Gerindra, yaitu Arief Poyuono.

Sebagaimana dilansir dari Antaranews.com, mantan Politisiri Partai Gerindra ini menilai bahwa operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Edhy Prabowo akan menghancurkan cita-cita sang Ketua Umum, Prabowo Subianto menjadi Presiden RI.

"Nah, dengan ditangkapnya Edhy Prabowo, tamat sudah cita-cita Prabowo Subianto jadi presiden Indonesia serta akan berpengaruh terhadap elektabilitas Partai Gerindra," ungkap Arief, pada Rab, 25 November 2020.

Arief Poyuono juga mengungkapkan bahwa penangkapan KPK terhadap salah satu orang kepercayaan Prabowo ini merupakan tamparan keras bagi Gerindra.

Terlbih melihat bahwa Edhy Prabowo merupakan menteri yang pertama kali terkena OTT KPK di kabinet kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ini pelajaran besar sekaligus tabokan besar bagi Prabowo sebagai bos besarnya Edhy Prabowo bahwa ternyata mulut yang sudah berbusa-busa dengan mengatakan korupsi di Indonesia sudah stadium empat, ternyata justru Edhy Prabowo anak buahnya dan asli didikan Prabowo sendiri justru menjadi menteri pertama di era jokowi yang terkena operasi tangkap tangan oleh KPK," imbuh Arief.

Bahkan yang mengagetka yaitu Arief menantang Prabowo jika gentkemen, maka dia harus mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pertahanan. Menurutnya, Prabowo harusnya memberikan himbauan dan mengingatkan semua kader Gerindra agar tidak menyalahgunakan jabatan yang sedang diemban.

"Jika Prabowo gentleman, dia harus mundur dari kabinet Jokowi-Maruf Amin, serta mundur dari Gerindra," tandas mantan politisi Gerindra tersebut.

Halaman:

Editor: Achmad Choirul Furqon

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah