Lebih lanjut, ada keraguan tentang keamanan dan kemanjuran vaksin serta kehalalan vaksin covid-19 yang beredar di sebagian masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, menunjuk beberapa influencer seperti Raffi Ahmad, Ariel Noah, dan Risa Saravati diharapkan dapat mempengaruhi persepsi masyarakat agar mau diberi vaksin virus covid-19.
Reuters lalu menuliskan, alih-alih efektif, langkah menggait para influencer tersebut ternyata menjadi bumerang bagi pemerintah manakala foto Raffi Ahmad bepesta beredar di media sosial.
Salah satu pendiri inisiatif data pandemi LaporCOVID-19, Irma Hidayana, menyebut bahwa seharusnya pemerintah membuat skala prioritas siapa saja yang harus divaksin pertama kali. Mengingat para influencer yang nyatanya tidak menjamin mamapu memberi pengaruh baik bagi masyarakat.
“Ini juga menunjukkan bahwa pemerintah tidak konsisten dalam memprioritaskan siapa yang mendapat vaksin terlebih dahulu,” ucapnya dilansir dari Reuters
“Seharusnya mereka melakukannya dengan petugas kesehatan lain, mungkin, bukan influencer.” tambahnya.***