Network
Rembang Bicara - Tindakan rasisme yang dilakukan oleh Ambroncius Nababan terhadap Aktivis HAM asal Papua, Natalius Pigai, menuai banyak kecaman.
Sebelumnya, Ambroncius Nababan mengunggah sebuah foto kolase yang membandingkan Pigai dengan gorilla. Ia juga menyertakan kalimat berbau rasis.
Dalam unggahan di akun Facebook-nya itu, Ambroncius mengilustrasikan Pigai tengah bercakap dengan gorilla. Dan percakapan itu pada intinya adalah Pigai sebagai representasi orang Papua disamakan dengan gorilla.
Sontak saja ia banjir kecaman. Termasuk pengamat politik Rocky Gerung pun turut bereaksi.
Baca Juga: Mbak You Diduga Mengidap Penyakit Mental Seperti Joker, Berikut Ciri-Ciri dan Gejalanya!
Dikutip dari Pikiranrakyat-Bekasi.com, dalam tulisan berjudul, "Kecam Ambroncius Nababan yang Hina Natalius Pigai, Rocky Gerung: IQ Gorilla Mungkin Lebih Tinggi dari Dia", Rocky menyebut jika Ambroncius memiliki IQ yang lebih rendah dari gorilla.
Pasalnya, ia dianggap Rocky tidak mampu membedakan antara manusia dengan binatang, yang nyata-nyata memiliki habitat dan proses evolusi yang berbeda.
"IQ gorila mungkin lebih tinggi dari beliau, ngapain juga gorila dibandingkan dengan manusia, toh habitat dan proses evolusinya juga berbeda," ucapnya.
Lebih tajam, Rocky Gerung menyebut kalau Ambroncius tidak terkena virus Covid-19, melainkan terinfeksi virus stupid.
"Mungkin dia tidak terkena virus Covid Ambroncius Nababan itu, tapi saya pastikan dia terkena virus stupid itu, jadi positifnya dia stupid," ujarnya.
Di mata Rocky Gerung, Ambroncius adalah orang yang dangkal kemampuan intelektualnya, karena tidak mampu membuat perbandingan yang pas dan baik. Apalagi menimbang posisinya sebagai Ketua Pro Jokowi-Ma'ruf Amin (Projomin). Maka tindakan rasismenya itu amat sangat disayangkan.
"Bikin perbandingan aja dia gak mampu, membuat perbandingan antara vaksin untuk binatang dan buat manusia, idenya kan ide dangkal sekali itu," tuturnya.
"Dia gak mampu untuk mengabstraksikannya sehingga dia langsung asosiatif dan sebut gorila itu. Saya menganggap bahwa ini termasuk orang-orang yang dangkal kemampuan intelektualnya," lanjutnya.***(Ghiffary Zaka/Pikiranrakyat-Bekasi.com)***
