Pengamat Sebut Partai Demokrat Justru Diuntungkan Jika KSP Moeldoko Jadi Ketua Umum

- 8 Februari 2021, 22:02 WIB
Logo Partai Demokrat.  Partai Demokrat meminta Pilkada 2022 dan 2023 tidak diserentakkan dengan Pilpres 2024
Logo Partai Demokrat. Partai Demokrat meminta Pilkada 2022 dan 2023 tidak diserentakkan dengan Pilpres 2024 /Dok. Demokrat.or.id.

Rembang Bicara – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimukti Yudhoyono (AHY) baru-baru ini menjadi sorotan publik lantaran isu kudeta atas dirinya di Partai Demokrat.

Tepat pada hari senin 1 Februari 2021, AHY melakukan konferensi pers terkait adanya gerakan kudeta terhadap dirinya.

Secara bersamaan sejumlah Tokoh internal dan eksternal Partai pun disebut yang melakukan upaya kudeta dirinya sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat

Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia Anas, RA menilai bahwa dinamika Partai Demokrat adalah sesuatu yang biasa terjadi di tubuh partai.

Baca Juga: Wajib Tau! 870 Ribu Pedagang Pasar di Jateng Jadi Target Vaksinasi Covid-19 di Minggu Ketiga Februari 2021

Ia menyebut, kejadian yang menimpa Partai Demokrat ada 3 faktor. Pertama ada kekecewaan internal terhadap Kepemimpinan AHY boleh jadi ada kader Tak di usung di pilkada 2020 kemarin.

Kedua ada upaya mendorong pergantian pimpinan partai dengan dalil AHY terlalu Eksklusif ditemui, komunikasi terlalu retorik. 

Ketiga Ada Pihak Kader yang memanfaatkan Tokoh Eksternal untuk ikut terlibat dalam kisruh Partai Demokrat.

"Demokrat di untungkan Oleh Jenderal Moeldoko, karena Beliau Adalah Salah satu Kabinet Jokowi-Amin sehingga diRepresentasikan will Istana," kata dia dalam siaran persnya, Senin 8 Februari 2021.

Halaman:

Editor: Dian Fitriyani

Sumber: Lamongan Today


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x