Sejarah Perayaan Imlek di Indonesia yang Perlu Diketahui, Ternyata Penuh dengan Dinamika

- 12 Februari 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi Imlek
Ilustrasi Imlek /Please support me! Thank you! /Pixabay

Rembang Bicara – Setiap tahunnya, masyarakat Tionghoa merayakan pergantian tahun baru Cina.

Pada tahun 2021, kalender Cina berubah dari 2571 menjadi 2572, yang menandai pergantian dari tahun Tikus Logam menjadi Kerbau Logam.

Perlu diketahui, kata imlek berasal dari dialek Hokkian, kata im memiliki arti bulan sedangkan lek memiliki arti penanggalan. Jika digabungkan maka kata imlek memiliki artian kalender bulan.

Baca Juga: Bertepatan dengan Perayaan Imlek, Berikut Khotbah Jumat Tentang Pentingnya Kehidupan yang Harmonis

Istilah imlek pun sering disebut dengan chunjie yang memiliki arti festival musim semi. Jika melihat sejarah, imlek yang sesungguhnya adalah perayaan menyambut datangnya musim semi.

Pada zaman dahulu sebagian besar masyarakat Tionghoa hidup dengan bercocok tanam. Masyarakat Tionghoa tinggal di daerah yang mengalami empat perubaan musim dimulai dari musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.

Saat musim dingin, masyarakat setempat tidak dapat berkegiatan di ladang mereka karena tanaman tidak akan tumbuh dengan baik.

Oleh karena itu saat musim semi tiba mereka akan menyambut musim semi dengan penuh sukacita. Dengan hadirnya musim semi, masyarakat Tionghoa dapat kembali melakukan kegiatan bercocok tanam di ladang mereka.

Kedatangan musim semi tersebut dirayakan oleh masyarakat Tionghoa sebagai tahun baru imlek. Pada hari tersebut masayarak Tionghoa akan saling megucapkan salam perayaan seperti Sin Chun Kiong Hi yang memiliki arti selamat datang musim semi.

Halaman:

Editor: Ferhadz A. Muhammad

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah