Network
Rembang Bicara - Baru-baru ini beredar narasi di media sosial yang memberitakan bahwa Menteri Pendidikan dan Budaya (Mendikbud) Nadiem Makarim membuat larangan penggunaan jilbab di sekolahan karena berbeda dengan keyakinannya.
Narasi tersebut berbunyi, "Pantas saja dia melarang pemakaian jilbab di sekolah, WONG AGAMANYA BERSEBERANGAN" dan disebarkan melalui pesan berantai WhatsApp.
Pesan tersebut dilengkapi dengan sebuah foto yang menunjukkan Nadiem Makarim tengah menggendong anaknya yang disertai dengan narasi bahwa Nadiem Makarim sedang mengantar anaknya untuk dibaptis.
Namun setelah ditelusuril, narasi tersebut ternyata tidak benar atau hoaks.
Baca Juga: Beda dengan Brikade Gus Dur, Alissa Wahid Justru Minta Gusdurian Lebih Santai Sikapi Perdebatan
Pasalnya, Nadiem Makarim tidak pernah membuat pernyataan gamblang mengenai larangan penggunaan jilbab di lingkungan sekolah.
Pemberitaan yang benar adalah, bahwa Nadiem Makarim beserta dua menteri lainnya yakni,
Ketiga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, dan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, baru saja menerbitkan regulasi baru yang melarang mewajibkan sekaligus melarang pengekangan pemakaian seragam "agama tertentu" kepada siswa hingga guru pada Jumat, 19 Februari 2021 lalu.
Regulasi tersebut menyusul Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yang ditandatangani pada pada Rabu, 3 Februari 2021 sebelumnya.
Di mana inti dari SKB 3 Menteri tersebut adalah Institusi sekolah tidak boleh lagi mewajibkan siswa maupun tenaga kependidikan menggunakan seragam dengan atribut keagamaan tertentu. Kebijakan mengenai penggunaan seragan sekolah dengan atribut keagamaan tertentu menjadi keputusan pribadi murid dan staf pengajar.
