Gila, Hasil Survei Popularitas dan Elektabilitas Ganjar Pranowo Libas Puan

- 24 Mei 2021, 19:49 WIB
Elektabilitas Ganjar Pranowo di Capres 2024 semakin menguat.
Elektabilitas Ganjar Pranowo di Capres 2024 semakin menguat. /Dok Humas Pemprov Jateng

Rembang Bicara - Adi Prayitno selaku Direktur Eksekutif Parameter Politik menilai wajar Ketua DPP PDIP Puan Maharani tidak nyaman dengan kiprah politik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Ganjar-Puam memang sejak awal memang digadang-gadang sebagai sosok calon presiden (capres) yang akan diusung oleh partai berlambang banteng itu. Namun dari berbagai hasil survei, tingkat elektabilitas Ganjar jauh lebih unggul daripada Puan.

"Jika melihat survei, di internal PDIP nama Ganjar paling kuat mengalahkan nama-nama lain seperti Risma (Menteri Sosial Tri Rismaharini), Ahok (Komisaris Pertamina Basuki Tjahaja Purnama), bahkan Puan kalah lah," ungkap Adi kepada awak media, Senin 24 Mei 2021.

Baca Juga: Perbandingan Elektabilitas Puan Maharani, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan

Beberapa lembaga survei memang menunjukkan hasil bahwa nama Ganjar memang selalu mengungguli Puan. Terbaru, pada Minggu 23 Mei 2021, survei Puspoll Indonesia menyebut, popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas Ganjar jauh berada di atas Puan.

Sebagaimana hasil survei tersebut mengungkapkan bahwa 63,9 persen mengenal Ganjar dan 56,2 persen menyukai Ganjar. Sementara, 59,5 persen mengenal dan 41,4 persen menyukai Puan.

Survei tersebut juga menyebut bahwa Ganjar lebih pantas menjadi capres maupun cawapres pada 2024 dibandingkan Puan. Penilaiam kepantasan menjadi capres untuk Ganjar berada di angka 43,4 persen dan 40 persen menilai ia pantas menjadi cawapres.

Adapun, hanya 17,3 persen yang menyatakan Puan pantas menjadi Capres dan 24,9 persen berpendapat ia pantas menjadi cawapres.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta Malam Ini Senin 24 Mei 2021 : Elsa Pingsan Bertemu Riki, Andin Minta Makam Nindy Dipindah

Lembaga Survei KedaiKOPI pada 12 April juga mengeluarkan hasil survei terkait elektabilitas capres. Sebagaimana hasil survei tersebut, nama Ganjar berada di peringkat ketiga dengan 16 persen, di bawah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (24,5 persen) dan Presiden Joko Widodo (18,5 persen).

Sedangkan tingkat elektabilitas Puan dalam survei tersebut hanya 0,2 persen.

Sementara itu, pada hasil survei Indikator Politik 4 Mei, menyatakan bahwa Ganjar memiliki tingkat elektabilitas 15,7 persen. Angka tersebut berbanding jauh dengan tingkat elektabilitas Puan yang hanya mengantongi 2,9 persen.

Kemudian, dari hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 1 April menjelaskan bahwa tingkat elektabilitas Ganjar mencapai 12 persen, sedangkan Puan 1,7 persen.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta Nanti Malam Minggu 23 Mei 2021 : Elsa Terus Mual dan Pusing, Al Syok Andin ke Makam Nindy

Selanjutnya, dari hasil survei Charta Politika Indonesia yang dirilis pada 29 Maret, tingkat elektabilitas Ganjar mencapai 16 persen. Sedangkan elektabilitas Puan 1,2 persen.

Pun dengan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis 22 Februari 2021 menyatakan bahwa tingkat elektabilitas Ganjar sebesar 10,6 persen, sementara Puan 0,1 persen.

Menurut Adi, hasil berbagai lembaga survei itu menunjukkan kinerja Ganjar lebih terlihat oleh publik dan lebih merakyat daripada Puan.

"Ganjar terus terang sudah delapan tahun jadi gubernur, lebih kurang sosoknya sudah dikenal publik, kinerjanya sudah mulai dinilai. Kedua, Ganjar relatif dapat dikatakan lebih supel, friendly dalam menghadapi publik, terutama menghadapi media," Papar Adi.

"Kan humble sekali Ganjar ini, makanya segala gerak gerik dan tingkah politik yang tidak ada kaitan kinerjanya jadi headline, berita," Imbuhnya menambahkan sambil terkekeh.

Baca Juga: SIMAK! Ini Nilai Ambang Batas TKP, TIU, dan TWK CPNS 2021 Lewat Skema Sekolah Kedinasan

Selain itu, Adi menilai bahwa Ganjar hidup dan tumbuh besar dalam satu basis dan komunitas PDIP yang besar di Jateng. Artinya, kata dia, Ganjar dapat menunjukkan kepada publik bahwa dia gampang berinteraksi dengan orang dan ada sesuatu yang bisa dia tunjukkan.

"Sementara Puan, sudah punya dua kesempatan, jadi Menko dan Ketua DPR, tapi kinerjanya tidak terlampau kelihatan. Mungkin saja Puan sudah bekerja dengan maksimal, tapi tidak terendus dengan media, publik. Suatu hal yang tidak dimiliki Puan, tidak bisa mengakses jaringan publik," paparnya.***

Editor: Achmad Choirul Furqon

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah