Pikiran Rakyat Media Network Jalin Kerja Sama dengan KNPI untuk Melahirkan Ahli Pembuat Konten Berkualitas

- 19 Februari 2022, 00:30 WIB
PRMN dan KNPI Jawa Barat berkolaborasi meningkatkan kompetensi pemuda dan pemudi di Jawa Barat.
PRMN dan KNPI Jawa Barat berkolaborasi meningkatkan kompetensi pemuda dan pemudi di Jawa Barat. /PRMN/

Rembang Bicara - Kamis 17 Februari 2022 kemarin, PT Kolaborasi Mediapreneur Nusantara (Pikiran Rakyat Media Network atau PRMN) resmi menjalin hubungan kerja sama di bidang literasi digital dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Jawa Barat.

Hubungan kerjasama PRMN dan DPD KNPI Jawa Barat ini ditandai lewat acara penandatangan perjanjian kerja sama di kantor DPD KNPI Jawa Barat di Bandung.

CEO PRMN Agus Sulistriyono mengatakan kerja sama di bidang literasi digital tersebut nantinya akan menghasilkan ribuan pemuda/i Jabar yang mampu memproduksi konten digital berbasis teks. Dalam tahap awal ini, ditargetkan akan ada sebanyak 4.400 content creator andal berbasis teks di Jabar.

Para content creator tersebut, ujar Agus Sulistriyono, berpeluang besar mendapatkan penghasilan melalui tulisan yang mereka produksi.

"Selama ini pemuda/i itu kalau mau berbisnis, yang ada di benaknya adalah kuliner misalkan, atau kerajinan. Padahal ada satu lagi bidang yang hasilnya juga tidak kalah menggiurkan yaitu keahlian membuat konten, kami ingin mengajak pemuda-pemudi di Jawa Barat, ini lho ada peluang baru keahlian membuat konten," tutur Agus.

Agus Sulistriyono menjelaskan, untuk mampu menghasilkan para content creator andal tersebut, pihaknya akan memberikan beragam pelatihan terlebih dahulu.

Mereka akan mendapatkan beragam pembelajaran agar mampu menghasilkan konten digital berupa teks yang berkualitas. Maka dari itu, Agus Sulistriyono memastikan untuk menjadi content creator itu dapat berasal dari latar belakang apapun.

"Berlatar pendidikan apapun. Di dalam program ini kita pelatihannya enam hari, ini bukan pelatihan yang singkat. Selama enam hari itu berarti ada 12 materi yang berbeda. Mulai dari pengenalan ekosistem media digital, menulis dengan kode etik jurnalistik yang benar, kemudian cara membuat judul yang baik, SEO dan lain sebagainya," Agus Sulistriyono memaparkan.

"Nah kemudian dari pelatihan enam hari tadi itu, tidak dilepas begitu saja. Masih dimentor sampai tiga bulan. Jadi tulisan teman-teman ada yang edit, tidak langsung tayang begitu. Jadi dimentor terus, setelah tiga bulan baru ada penilaian," kata Agus Sulistriyono lagi.

Halaman:

Editor: Ferhadz A. Muhammad


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah