Sok Tahu Soal Kesehatan Mental, Mendiagnosis Diri Sendiri yang Buat Gen Z Jadi Generasi Rapuh, Ini Kata Ahli

- 20 Juni 2022, 15:20 WIB
Memaafkan Diri Sendiri akan Berdampak Pada Kesehatan Mental
Memaafkan Diri Sendiri akan Berdampak Pada Kesehatan Mental /

Rembang Bicara – Gen Z dikenal sebagai generasi yang rapuh, hal itu terlihat dari media sosial mereka yang kebanyakan membahas isu-isu kesehatan mental.

Mereka membahas kejadian yang sebenarnya hanya masalah kecil menjadi masalah besar, mereka amat rapuh terhadap ujian hidup yang mereka terima.

Keterbukaan media sosial juga membuat mereka jadi galau, sebab alam media sosial terlalu banyak anak mud ayang memamerkan kesuksesannya, sehingga

membuat anak muda yang belum mencapai kesukesesan jadi gelisah. Akhirnya mereka sering mendiagnosa dirinya sendiri terkena serangan mental.

Baca Juga: Tidak Susah, Ini Cara Tangani Haid Tidak Teratur dan Hilangkan Nyerinya Menurut dr. Zaidul Akbar

Menurut Kemenkeu, Gen Z merasa terkena serangan mental dengan alasan sebagai berikut:

Banyak sekarang yang menjadi orang pintar. Anak muda sekarang amat luar biasa, banyak informasi beredar di sosial media dan sebagaianya dan mereka menyerapnya seperti spons yang menyerap air.

Kita terpapar informasi-informasi yang kadang belum tentu tepat. Kemudian mencoba mencocok-cocokkan apa yang terjadi kepada dirinya dengan apa yang dikatakan dalam sosial media. Karena cocok kemudian mereka merasa bahwa mereka tertekan, stress dan bahkan depresi kemudian mengatakan : “Ah saya butuh healing”. Padahal alih-alih healing, kata yang lebih tepat digunakan bagi sebagian besar orang sebetulnya adalah “refresing”.

Baca Juga: Gambar Pertama yang Dilihat Akan Ungkap Pandangan Orang Lain Terhadapmu, Jangan Sampai Mentalmu Terpengaruh

Padahal healing itu tidak sesederhana yang diucapkan, healing merujuk merupakan sebuah proses yang diperlukan untuk mengatasi sebuah luka psikologis di masa lalu yang biasa kita sebut sebagai luka batin.

Healing merupakan proses kompleks untuk penyembuhan atau pengobatan. Ada sebuah kejadian di masa lalu yang membekas dan tentu saja ada proses yang harus dilakukan untuk kesembuhannya sehingga kita dapat menjadi lebih baik lagi di masa depan.

Tetapi karena sekarang ini media sosial memberikan informasi yang sangat kaya maka kita merasa bisa memecahkan masalah kita sendiri. Ini adalah self diagnosis yang tidak hanya terjadi pada orang muda tetapi sangat mungkin terjadi pada generasi yang lebih tua.

Contoh mudah adalah ketika kita merasakan keluhan pada tubuh kemudian kita tidak mencoba memeriksanya tetapi cuma mencari-cari informasi melalui internet dengan membabi buta, ini malah akan menjadikan kita overthingking dan overdiagnosis.

Baca Juga: Jerawat Membandel Tak Kunjung Hilang? Ini Resep Ampuh Ala dr Zaidul Akbar, Cukup Konsumsi Satu Makanan Ini

Jenis overthinking yang dialami oleh kaum muda dengan usia sekitar 25 tahun disebut sebagai quarter life krisis. Quarter life krisis tidak dialami oleh para generasi tua jaman dahulu karena hidupnya memang pada umumnya sedang berjuang dan susah.

Tetapi anak muda jaman sekarang mudah cemas ketika melihat temannya pada usia 25 tahun sudah menikah, punya anak, punya karir yang terlihat baik sudah punya mobil dan lain-lain.

Kemudian sosial media sekarang ini menjadikan pencapaian-pencapaian itu mudah sekali dipublikasikan dan menjadikan kecemasan berlebih pada sebagian kaum muda lainnya yang belum dapat mencapainya.

Overthingking tersebut membuat anak muda sekali lagi dengan mudah mengatakan bahwa mereka butuh healing karena kepenatan-kepenatan akibat banjirnya informasi pada media sosial, yang tidak dapat mereka saring dengan baik.***

Editor: Ahmad Choirul Furqon


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah