Network
Rembang Bicara – Perdebatan mengenai disahkannya omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) mencuat di salah satu platform media sosial, twitter, pada Senin, 12 Oktober 2020.
Setelah beberapa hari yang lalu twitter dipenuhi oleh tagar yang berisi penolakan terhadap UU Ciptaker, kini muncul tagar tertulis kalimat #RakyatDukungUUOBL dari para pendukung kebijakan tersebut.
Berdasar penelusuran di lini masa, tagar #RakyatDukungUUOBL mulai mencuat diiringi dengan narasi yang memberi dukungan terhadap keputusan pemerintah bersama DPR RI yang telah meloloskan omnbus law.
Salah seorang pengguna twitter yang turut melambungkan tagar tersebut menganggap kebijakan omnibus law merepresentasikan keberanian rezim.
“Menurut Denny siregar, kebijakan perampingan aturan melalui Omnibus Law merupakan sebuah keberanian. Terlebih harus menghadapi mafia perizinan dan serikat pekerja. Apa ini masih salah? #RakyatDukungUUOBL,” tulis @KangSouma dalam akun pribadi miliknya.
Baca Juga: Viral Sosok 'Anak Sultan' Gunakan Helm Mahal saat Demo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja
Pemilik akun lain juga mencuitkan hal yang sama. Akun @AnginMahal bahkan berasumsi kegaduhan yang terjadi belakangan ini disebabkan adanya amarah yang tidak rasional.
Ia pun menyertakan perbandingan antara isu yang berkembang dengan fakta yang benar sesuai aturan dalam Ciptaker.
“Amarah itu tidak rasional, tapi penyebab lahirnya amarah sangat rasional, kita perlu berpikir dingin dan tenang untuk ini. Tolong #RakyatDukungUUOBL.”
