Disebut Kadrun dan Pengkhianat Negara, Gatot Nurmantyo: Saya Santai-Santai Saja

- 17 Oktober 2020, 13:59 WIB
Gatot Nurmantyo.
Gatot Nurmantyo. //ANTARA

"Bung Karni, Saya Panglima TNI (saat aksi 212 tahun 2016), tugas pokok saya adalah mendukung pemerintah agar berjalan. Saya melihat pada saat itu ada suatu ancaman," ujar Gatot.

Menurut Gatot, pendemo yang hadir saat itu ia yakini sebagai orang-orang yang baik. Mereka datang dengan membawa tujuan yang sama, taat beragama, dan mengedepankan kasih sayang.

Gatot kemudian menceritakan detail kronologi peristiwa tersebut yang intinya, ia memprediksi aksi 212 saat itu bisa saja pecah jika seandainya presiden enggan hadir. Sebab, pada aksi 411 sebelumnya, presiden tidak hadir menemui masaa.

Baca Juga: Persaingan Ketat Elektabilitas Ganjar dan Prabowo

Maka ketika pada aksi 212 tersebut presiden hadir, Gatot memilih menggunakan kopiah putih sebagai strategi untuk merebut simpati massa. Mengingat kekuatan paspampres tidak sebanding dengan jumlah pendemo yang membeludak.

Jadi bukan karena ia memang memiliki keterkaitan dengan aksi demonstrasi tersebut. 

 

 

"Tujuannya itu (menunjukkan), saya aparat, lho, tapi saya juga bagian dari Anda (massa aksi), jadi kalau saya bersuara didengar oleh mereka," akunya.

Namun demikian, Gatot mengaku maklum atas framing yang sudah kadung tertanam dalam benak publik. Ia menegaskan, bahwa tugas pokoknya pada saat itu adalah memastikan demonstrasi berjalan kondusif, dan yang terpenting adalah keselamatan presiden.

"Pada usia sekarang ini, mau dibilang kadrun, pengkhianat, ya Allah tahulah yang saya lakukan. Itu saja kunci saya, jadi saya santai-santai saja," ujar Gatot.***

Halaman:

Editor: Aly Reza

Sumber: YouTube Karni Ilyas Club


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah