Network
Rembang Bicara – Direktur Jenderal Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Safrizal ZA, angkat bicara setelah ramai isu yang menuding Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melarang perayaan Maulid Nabi Muhammad.
Dalam keterangan tertulis sebagaimana dikutip dari Antara pada Rabu, 21 Oktober 2020, Safrizal menegaskan bahwa pemberitaan tersebut keliru, karena keluar dari maksud yang disampaikan oleh Mendagri.
Baca Juga: Masuk Bulan Kelahiran Nabi, Ini Pendapat Gus Baha Soal Perayaan Maulid
"Pada konferensi pers Mendagri dengan Menko PMK dan Menteri Kesehatan, Mendagri menyampaikan imbauan agar selama liburan panjang masyarakat tidak mengunjungi tempat-tempat yang mengakibatkan kerumunan, seperti tempat wisata, bukan melarang perayaan Maulid Nabi," terangnya.
Imbauan yang disampaikan Mendagri tersebut muncul saat konferensi pers seusai rapat terbatas di Istana Negara pada Senin, 19 Oktober 2020.
Safrizal melanjutkan dalam video yang tersebar di media terkait isi konferensi pers tersebut, terlihat tidak ada kalimat berupa larangan Maulid Nabi yang disampaikan oleh Mendagri.
Baca Juga: Bertepatan dengan Hari Santri, Anggota DPRD Jatim Kompak Kenakan Sarung dalam Paripurna
Pesan Mendagri lebih tepatnya berisi supaya kepala daerah dan forum koordinasi pimpinan daerah (Forkompinda) segera menghidupkan mekanisme penanganan dan pencegahan Covid-19 sesuai local wisdom, seperti program kampung tangguh dan jogo tonggo.
Termasuk juga Mendagri meminta agar aktivitas berkerumun seyogianya tetap mempertahankan protokol kesehatan, salah satunya dalam upacara memperingati Maulid Nabi.***
