Sikapi Pernyataan Kontroversial Presiden Prancis, Sekjen PBNU: Islam Bukan Agama Radikal!

- 30 Oktober 2020, 19:00 WIB
/H Ahmad Helmy Faishal Zaini, Sekjen PBNU /NU.or.id/

Rembang Bicara - Terkait pernyataan Presiden Prancis Emmanuel macron yang dinilai hina Islam, PBNU pun turut buka suara.

Melalui Sekejennya,  H Ahmad Helmy Faishal Zaini, PBNU mengambil sikap mengecam Macron. Pasalnya, pernyataan tersebut bertendensi merusak perdamaian dunia. 

Diketahui, sebelumnya viral di media sosial pernyataan Macron yang menyebut Islam sebagai agama yang tengah mengalami krisis. 

Alhasil, hal tersebut memancing kecaman dari warga muslim dunia.

Baca Juga: Hari Ini BKN Umumkan Hasil Seleksi CPNS 2019, Peserta yang Lolos Siapkan Dokumen Berikut

 

 

"Pernyataan ini sangat tendensius. Menggelorakan islamophobia dan memiliki dampak besar terhadap perdamaian dunia," ujar sekjen asal Cirebon tersebut. 

Ia juga menjelaskan bahwa radikalisme dan ekstremisme tidak ada hubungannya sama sekali dengan agama. Sebab itu adalah moralitas personal seseorang.

"Maka, menggelorakan propaganda bahwa Islam merupakan agama radikalis dan ekstremis, jauh sekali dengan kebenaran dan fakta yang ada," tegas Helmy.

Halaman:

Editor: Aly Reza


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x