Begini Asal-Usul Halloween yang Dirayakan Tiap Malam 31 Oktober

30 Oktober 2020, 20:32 WIB
Ilustrasi Halloween /Pexels
Rembang Bicara - Dalam kalender internasional, malam 31 Oktober adalah hari untuk merayakan Halloween. Di mana orang-orang pada malam itu akan mengenakan kostum hantu. 
 
Kenapa harus mengenakan kostum hantu? Ternyata ada sejarah tersendiri di balik perayaan Halloween.
 
Menurut The World Book Encyclopedia, Halloween berhubungan dengan ritual Samhain. Yaitu hari raya kafir kuno yang dirayakan oleh orang Kelt lebih dari 2.000 tahun lalu. 
 
Baca Juga: Mengecam Penggambaran Karikatur Nabi Muhammad, MUI Imbau Umat Islam untuk Boikot Produk Prancis

Bangsa Kelt percaya bahwa setiap hari Samhain yang jatuh pada malam 31 Oktober,  Saman yang merupakan Dewa Kematian akan datang.


Tujuan Saman adalah untuk membantu roh orang-orang yang sudah meninggal dalam rentang satu tahun agar bisa mencapai kehidupan mereka selanjutnya.


Oleh sebab itu para roh, iblis, dan setan memperoleh ruang untuk bergerak, sehingga mereka mampu berbuat onar dan menghancurkan hasil panen warga 

Menurut buku HalloweenAn American Holiday, An American History, sebagian orang Kelt memakai kostum yang menyeramkan untuk menipu roh-roh yang bergentayangan supaya mereka juga dianggap hantu dan tidak diganggu.
 
Baca Juga: Sikapi Pernyataan Kontroversial Presiden Prancis, Sekjen PBNU: Islam Bukan Agama Radikal!
 
Di Inggris abad pertengahan, pengemis mengunjungi rumah-rumah untuk meminta makanan sebagai imbalan karena mereka sudah mendoakan orang mati, dan mereka biasanya membawa lobak ungu yang dilubangi dan diisi lilin yang melambangkan jiwa yang terperangkap dalam api penyucian.
 
Di Amerika, karena lobak susah untuk ditemukan, maka lobak tersebut diganti menjadi labu.***(Liya Damayanti/Portal Probolinggo)
Editor: Aly Reza

Sumber: Portal Probolinggo

Tags

Terkini

Terpopuler