Pada hakikatnya, ibadah merupakan misi sentral dalam penciptaan manusia ke dunia. Hal ini ditegaskan dalam firman-Nya surat Az-Dzariyat ayat 56.
وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Az-Dzariyat: 56).
Al-Qur’an juga menyebut istilah pernikahan ini dengan mitsaqan ghalidzan, yang bermakna “perjanjian yang kokoh, kuat, lagi berat”. Perjanjian ini diisyaratkan dengan adanya perjanjian antara Allah swt dan Rasulullah Muhammad saw.
Oleh karenanya, hendaknya perjanjian ini diucapkan dengan serius, bersungguh-sungguh, tidak pula main-main, bahkan “hanya dilakukan sekali untuk selamanya” sepanjang kehidupan manusia di dunia.
Baca Juga: Doa Menyambut Pagi Hari dan Sore Hari agar Diberi Keberkahan Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahan
Pernikahan adalah ibadah terpanjang, karena itu orang yang sudah berketetapan hati untuk menikah, dituntut untuk menjaga kelanggengan ikatan pernikahan mereka, begitu pula keutuhan bahtera rumah tangga yang dijalani.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Agama kita memberikan kompas yang lengkap terhadap persoalan pernikahan. Islam menaruh perhatian besar pada institusi keluarga.