Naskah Khutbah Jumat Singkat 20 Mei 2022 dengan Tema Mencipta Keluarga yang Bahagia

- 19 Mei 2022, 12:45 WIB
Naskah khutbah Jumat
Naskah khutbah Jumat /pexels.com/Ahmed

Hukum keluarga dijelaskan begitu detail lagi rinci, dimulai dari memilih pasangan hidup, siapa yang boleh dan tidak boleh dinikahi, tata cara dalam perkawinan, etika hubungan suami-istri, menyambut kelahiran sang buah hati, pendidikan anak dan keluarga, kematian, bahkan sampai dengan pembagian warisan, semua lengkap aturannya.

Sebuah hadis Nabi saw. menyatakan perlunya “kriteria khusus” untuk mencari pasangan hidup. Secara eksplisit Nabi menyatakan bahwa agama dan akhlah seseorang merupakan prirotas serta pertimbangan utama.

Beliau bersabda, “Janganlah kamu menikahi wanita/pria karena kecantikannya atau ketampanannya, itulah yang menjerumuskan mereka. Janganlah kamu menikahi wanita/pria karena semata-mata hartanya. Mungkin sekali hartanya itulah yang menjadikan mereka jahat, tetapi menikahlah dengan wanita atau pria karena agama mereka. Sesungguhnya seorang wanita atau pria yang buruk roman mukanya lagi hitam kulitnya, tetapi dia berakhlak (beragama) mulia, maka itulah justru yang lebih utama.” (Riwayat Ibnu Majah)

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Dalam menjadi a long life struggle kehidupan berkeluarga, Islam memberikan tiga perkara pokok yang harus selalu diperhatikan.

Baca Juga: Teks Doa yang Dapat Dibaca Saat Turun Hujan Agar Membawa Berkah Lengkap Arab dan Terjemahannya

Tiga kata itu sangat familier di telinga kita, meskipun sepintas mengandung istilah yang sama, akan tetapi jika ditelisik lebih dalam sesungguhnya memiliki arti yang berbeda. Ketiga kata kunci itu adalah mawaddah, rahmah, dan sakinah.

Pertama, mawaddah, yang berarti kelapangan dada dan kekosongan jiwa dari kehendak buruk. M. Quraish Shihab mengatakan mawaddah adalah cinta plus.

Dalam menjalani kehidupan keluarga tentu tidaklah senantiasa berjalan mulus, terpaan masalah datang silih berganti. Dalam kondisi seperti ini, sikap mawaddah harus dikedepankan.

Di sinilah saatnya mengimprovisasi rasa cinta kepada pasangan. Bahwa kita menerima segala kekurangan yang ada, dan meyakini bahwa dia adalah pasangan terbaik kita pilihan Allah swt.

Halaman:

Editor: Dian Fitriyani

Sumber: Suara Muhammadiyah


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah