Sesudah bicara demikian, al-Ghazali mengutip kalimat Amru bin 'Ash yang berkata: "Imam yang zalim lebih baik dari pada kekacauan yang tidak berpenghujung."
Baca Juga: Dawuh Gus Baha Terkait Demonstrasi
Taruhlah, misalnya, saat ini pemimpin kita, baik bupati, gubernur, atau presiden berbuat zalim, maka tetap tidak dibenarkan bagi kita mencaci apalagi sampai berbuat anarki, sebab Islam sangat menentang perbuatan buruk meski memiliki niat baik.
Di samping itu, terdapat kaidah fikih yang berbunyi al-umur bi maqasidiha, yang berarti segala sesuatu tergantung pada niat dan tujuannya. Apabila niatnya baik, sudah sepatutnya wasilah (cara) juga harus baik.
Pemahaman tersebut berdasar pada dawuh Nabi Muhammad dalam sebuah hadits yang berbunyi :
“Bukanlah pembohong orang yang mendamaikan antara manusia, ia berkata baik dan menaburkan kebaikan," (HR. Bukhari dan Muslim).
Jadi marilah kita mengutuk dan memerangi segala bentuk kezaliman melalui langkah dan perbuatan yang penuh kebajikan, bukan malah menimbulkan kezaliman baru. Wallahu A’lam.***