Bela Syahganda Nainggolan, Begini Peringatan Habib Rizieq Shihab Kepada Pemerintah

28 November 2020, 14:01 WIB
Habib Rizieq Shihab (HRS). /PRMN/Dok. PRMN

Rembang Bicara - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab layangkan sindiran tajam kepada pemerintah.

Sindiran itu dilayangkan HRS dalam rekaman suara saat menghadiri secara virtual acara peluncuran buku ‘Pemikiran Sang Revolusioner’ karya Syahganda Nainggolan.

Dalam rekaman suara tersebut, HRS menyebut bahwa seharusnya Syahganda tidak dianggap sebagai ancaman, apalagi sampai dihukum, namun harud dianggap sebagai sparing partner. 

Bagi HRS, satu lawan cerdas jauh lebih baik dari sejuta kawan bermental penjilat. Karena satu lawan cerdas akan membuat pemerintah senantiasa introspeksi diri. Sementara kawan penjilat hanya akan membuat pemerintah terseret dalam kehancuran.

Baca Juga: Rokok Masih Jadi Penyumbang Cukai Terbesar, Sri Mulyani Masih Akan Pertimbangkan 5 Hal Ini

 

“Mestinya dijadikan Sparing Partner, dijadikan sebagai lawan diskusi,yang berakal sehat,” ungkap HRS dikutip dari kanal YouTube Refly Harun pada Jumat, 27 November 2020.

“Satu lawan yang cerdas berakal sehat lebih baik dari sejuta kawan yang bodoh dan bermental penjilat. Karena melalui lawan yang cerdas berakal sehat, rezim penguasa bisa mendeteksi kelemahan diri sejak dini, sehingga bisa segera memperbaiki diri dan memperkuat sisi-sisi kelemahan diri itu tadi,” sambungnya. 

“Sedangkan melalui kawan penjilat, maka rezim penguasa tidak akan tau kelemahan diri, sehingga akan semakin terpuruk dalam kehancuran,” imbuhnya lagi. 

Tak hanya itu, HRS juga meminta pemerintah agar membebaskan Syahganda dan dua petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dari jeruji besi. Antara lain, Syahganda NainggolanJumhur Hidayat, dan Anton Permana.

Baca Juga: Tolak Swab Test, Bima Arya Akan Lakukan Ini Kepada Habib Rizieq Shihab

“Saran saya kepada pemerintah agar bebaskan semua tahanan politik, ajak meraka berdiskusi, ajak mereka berdebat sehat, suruh mereka semua kritisi segala kebijakan pemerintah yang menurut mereka membahayakan bangsa,” ujar HRS. 

HRS juga mengatakan, bahwa seharusnya pemerintah tidak bersikap represif terhadap orang-orang yang kritis terhadap kebijakan mereka. 

Aspirasi kritis dari mereka, menurut HRS, haruslah ditampung guna memperbaiki kinerja pemerintah sendiri.***

Tayangan selengkapnya dapat ditonton disini:

 

Editor: Aly Reza

Tags

Terkini

Terpopuler