Turut Geram dengan Macron, AHY ‘Anak SBY’ Dorong Pemanggilan Dubes Prancis

30 Oktober 2020, 10:30 WIB
AHY ikut geram dengan pernyataan Presiden Prancis /Twitter @AgusYudhoyono

Rembang Bicara – Presiden Emmanuel Macron mendapat banyak kecaman dari dunia internasional akibat pernyataannya yang dinilai mendiskreditkan umat Islam secara umum.

Apalagi aksi Macron yang seolah membenarkan penerbitan kartun Nabi Muhammad sudah sampai membuat masalah ini jadi meruncing, terutama setelah beberapa pemimpin dunia Islam bereaksi keras.

Baca Juga: Tunjukkan Kemarahan atas Pernyataan Macron, Arie Untung Buang Tas Seharga Puluhan Juta

Kali ini, salah satu putra Susilo Bambang Yudhoyono yang sempat digadang menjadi aktor negara yang moncer, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) turut bersuara.

Dalamm akun Twitter pribadinya @AgusYudhoyono, ia menulis pernyataan tegas berbarengan dengan perayaan maulid Nabi Muhammad.

“Saya mengikuti perkembangan berita ttg kontroversi Presiden Perancis Emmanuel Macron terkait penerbitan kartun Nabi Muhammad SAW. Dilihat dari aspek apapun, sikap Macron tetap tidak bisa dibenarkan,” cuitnya pada Kamis, 29 Oktober 2020.

Baca Juga: Soal Polemik Pernyataan Macron, Ketua Komunitas Muslim Terbesar di Rusia: Anda Memicu Terorisme

Selain itu, AHY juga mempertanyakan komitmen demokrasi yang diusung oleh dunia. Menurutnya demokrasi boleh-boleh saja namun harus ada batas, yakni tidak melanggar kebebasan orang lain.

“Kebebasan dlm demokrasi hrs didasari pd toleransi & penghormatan thdp keberagaman, termasuk dlm konteks agama. Masy Perancis dgn demokrasi yg mapan tentu paham, menjadikan Nabi Muhammad SAW sbg kartun bs melukai umat Islam dunia. Sayang, hal semacam itu seolah dibiarkan berulang2.”

Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Nyatakan Perlawanan Terhadap Kelompok Islam Radikal

Secara tegas ia mendorong Prancis yang mendapat prestige bagus di mata dunia internasional sebagai negara yang cukup dewasa dalam berdemokrasi musti memberi contoh yang baik.

“Sbg pecinta demokrasi, saya berharap Perancis sbg negara  demokrasi yg mapan, mampu jadi contoh yg baik dlm perlindungan & penghormatan trhdp hak-hak kelompok minoritas. Saya meyakini, demokrasi, kebebasan & toleransi bisa berjalan beriringan.”

Baca Juga: Terungkap! Ini Dia Dalang Dibalik Penghinaan Nabi Muhammad SAW dan Erdogan

AHY pun meminta kepada semua pihak terutama Kementerian Luar Negeri untuk segera membuat gerakan konkret yang langsung bisa didengarkan oleh pihak Prancis.

“Untuk itu, mewakili @PDemokrat, saya mendorong & mendukung pemerintah RI utk bersikap tegas. Pemanggilan Dubes Perancis oleh @Kemlu_RI hrs pastikan pesan Indonesia benar2 didengar. Jangan membiarkan kontroversi ini  berlarut2 & timbulkan hal2 tdk produktif di tengah pandemi,” tegasnya.***

Editor: Ferhadz A. Muhammad

Tags

Terkini

Terpopuler