“Karena FPI amalkan amar ma'ruf dan paling terdepan serukan nahi munkar,” sambungnya.
Dalam video pendek yang tersemat dalam cuitan tersebut, Musni kemudian menyinggung alasan kenapa banyak pihak terkesan antusias dengan pembubaran FPI.
Baca Juga: Disindir Maheer At-Thuwailibi, ini Jawaban Elegan Gus Miftah, Simak Selengkapnya
Menurutnya, FPI dibubarkan karena gigih memberantas kejahatan. Sementara masyarakat masih ingin melakukan kejahatan dan kemunkaran.
“Melarang segala macam kejahatan, nah itulah masalah yang ditentang masyarakat. Organisasi yang giat melakukan nahi mungkar. Itu yang paling menonjol hanya Front Pembela Islam (FPI),” kata Musni Umar.
“Oleh karena itu dia dibenci oleh mereka yang melakukan kejahatan, kemungkaran, dan ketidakbenaran. Tetapi kita menyaksikan yang menyukainya (FPI) jauh lebih banyak, berjuta-juta orang yang senang,” imbuhnya.
Musni Umar menilai bahwa orang-orang yang menyukai FPI merupakan silent majority karena mereka semua itu menginginkan adanya nahi munkar.
“Tetapi mereka itu adalah silent majority, yaitu mereka yang tidak punya kekuasaan, tidak mempunyai ekonomi yang kuat, termarginalisasi, terpinggirkan, nah itu mereka ingin terwujudkannya nahi mungkar itu,” jelasnya.***