Network
Rembang Bicara - Staf Pengajar di Fakultas Hukum Monash University, Nadirsyah Hosen (Gus Nadir) memberikan komentar tejam kepada pernyataan politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah.
Dalam sebuah video yang diunggah ulang oleh Nadirsyah Hosen, nampak Fahri Hamzah sedang menjelaskan konsep khilafah. Yang secara tendensius seolah membela HTI dengan ideologi khilafah-nya.
Menurutnya, khilafah termaktub di dalam Al-Quran dan merupakan benih. Sehingga, mau dijadikan apapun, baik sistem negara Islam, republik, federasi, atau kesultanan, sah-sah saja.
Ia menegaskan bahwa yang paling prinsip dari khilafah adalah bertanggung jawab.
Baca Juga: Soal Banjir di Kalsel, Dandhy Laksono Sebut Mustahil Berharap Pada Jokowi, Ini Perkaranya!
"Khilafah itu konsep, ada dalam al-quran itu benih mau jadi kerajaan ok, tidak ada bentuk negara dalam islam. Mau jadi kesultanan ok, mau jadi republik ok, mau menjadi federasi ok, mau jadi apa pun ok. Khilafah itu benih, khilafah itu artinya tanggungjawab, pertanggungjawaban," tuturnya.
"Kita ini mengurusi sesama itu adalah pertanggungjawaban. Kata tuhan ngomong sama malaikat, saya mau turunkan manusia ini sebagai khilafah, sebagai khalifah tuhan yang ngomong begitu maksudnya manusia ini dilengkapi oleh tuhan sebagai Fii Ahsani Taqwim. Diciptakan sebagai mahluk yang sempurna akal," tegasnya.
Namun pernyataan itu dikritik habis oleh Gus Nadir. Ia menyebut Fahri Hamzah masih belum bisa membedakan antara khilafah dengan khalifah.
"Ealah bang Fahri Hamzah masih aja gak bisa bedakan antara khalifah dengan khilafah," ujarnya.
Gus Nadir lalu menjelaskan, bahwa yang menjadi masalah bukanlah soal definisi atau tafsir khilafah dan khalifah oleh Fahri Hamzah. Melainkan upaya yang dilakukan HTI untuk menjadikannya sebagai ideologi NKRI menggantikan Pancasila. Untuk itu ia meminta agar Fahri Hamzah tidak pura-pura polos.
Baca Juga: dr. Tirta Usul Aldebaran Jadi Influencer yang Divaksin Bersama Jokowi: Lebih Layak dari Raffi Ahmad?
"Masih pura-pura polos seolah HTI gak mau dirikan sistem khilafah," ujarnya.
"Yang dipersoalkan itu bukan istilah khalifah dalam Al-Quran atau tafsir Fahri Hamzah soal 'benih'. Tapi HTI mau ganti NKRI dengan Khilafah," tegasnya.***
