Padahal Partainya Terinspirasi dari Demokrasi, Justru SBY Tegaskan Demokrasi Tak Sempurna

- 21 Januari 2021, 16:38 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). //instagram/susilobambangyudhoyono

Rembang Bicara - Presiden Republik Indonesia Keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengatakan bahwa demokrasi tidaklah sistem yang sempurna.

Hal tersebut ia ungkapkan lewat akun Twitter pribadinya saat memberikan ulasan terkait drama politik di Amerika Serikat (AS).

"Bagi para pencinta demokrasi, drama politik di AS saat ini dapat dipetik pelajarannya. Pertama, sistem demokrasi tidaklah sempurna, terutama implementasinya.

Ada wajah baik & wajah buruk dalam demokrasi. Namun, tidak berarti sistem otoritarian & oligarki lebih baik. *SBY*," tulisnya pada Rabu, 20 Januari 2021.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 12 Dibuka, Ini Golongan yang Tidak Boleh Mendaftar, Pastikan Diri Anda!

Selain pernyataan tersebut, SBY juga mengungkapkan beberapa hal mengenai kisruh sepanjang pehelatan Pilpres AS, di antaranya yakni ucapan seorang pemimpin yang harus dijaga, kebohongan bagaimanapun akan kalah, dan pentingnya jiwa ksatria.

Kedua, di era "post-truth politics", ucapan pemimpin (presiden) hrs benar & jujur. Kalau tidak, dampaknya sgt besar. Ucapan Trump bhw pilpresnya curang (suaranya dicuri) timbulkan kemarahan besar pendukungnya. Terjadilah serbuan ke Capitol Hill yg coreng nama baik AS. *SBY*,” ucapnya.

Baca Juga: Ramai Hari Peluk Nasional, Ternyata Ada Sejarah ‘Murung’ yang Sebenarnya Perlu Diketahui

Ketiga, "post-truth politics" (politik yg tdk berlandaskan pada fakta), termasuk kebohongan yg sistematis & berulang, pada akhirnya akan gagal. Pemimpin akan kehilangan "trust" dari rakyatnya, krn mereka bisa bedakan mana yg benar (faktual) dgn yg bohong (tdk faktual). *SBY*,” imbuhnya.

Halaman:

Editor: Ferhadz A. Muhammad


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x