Rembang Bicara - Atas opininya yang menyebut FPI lebih dekat dengan rakyat dibanding NU dan Muhammadiyah, komika Pandji Pragiwaksono harus menerima 'serangan' dari banyak tokoh. Khususnya tokoh NU dan Muhammadiyah.
Salah satu tokoh intelektual NU yang angkat bicara adalah Akhmad Sahal. Melalui akun Twitter miliknya, @sahal_AS, ia membeberkan tiga kesalahan fatal pada opini Pandji.
Ia menyebut bahwa Pandji tidak paham konteks yang disampaikan Tamrin Tomagola sebagai yang ia kutip statementnya, dan dinilai terlalu men-generalisir isu Jakarta menjadi isu nasional.
Tiga kesalahan fatal Pandji menurut Akhmad Sahal antara lain:
1. Gak paham prof Tamrin. Kalo NU-MD kurang menyambangi Miskin Kota, itu BUKAN elitis, tapi punya kelemahan/keterbatasan. Elitis itu kalo menolak nyambangi
2. Kasus Jakarta digeneralisir jadi nasional
3. Analisa tahun 2012 diterapkan gitu aja untuk tahuk 2021.
Demikian yang tertulis dalam Twitter @sahal_As pada Jumat, 22 Januari 2021 kemarin.