Network
"Pertama Pemprov DKI, baik juga pemerintah pusat itu belum setuju usul ini, loh kok bisa? Karena lockdown dilakukan di akhir pekan akan membuat masyarakat akan panik di hari Kamis, akan membeli barang-barang kebutuhan dia di pasar, justru buat kerumunan lagi," kata dr.Tirta dikutip Rembangbicara.com dari Instagram, Minggu 7 Februari 2021.
Baca Juga: Jateng 2 Hari di Rumah Saja, Bupati Rembang: Pasar Tidak Tutup Tapi Jam Operasi Dibatasi
Sejalan dengan Anies Baswedan, dr.Tirta mengajak kepada masyarakat untuk fokus mematuhi protokol kesehatan hingga edukasi Covid-19.
"Keramaian itu terjadi di hari biasa, alih-alih kita membuat lockdown di akhir pekan, harusnya kita edukasi tingkat RT dan RW," imbuh dr.Tirta.
dr.Tirta pun menyampaikan alasannya mengapa tidak sepakat dengan kebijakan lockdown akhir pekan hingga menyebut bahwa lockdown akhir pekan itu salah sasaran.
"Jam malam dan weekend akhir pekan itu banyak UMKM yang kerja di situ, Senin sampai Jumat yang kerja orang perkantoran orang industri, tapi kalau weekend yang kerja itu rata-rata UMKM," kata dr.Tirta.
"Membuat lockdown akhir pekan itu salah sasaran, malah membuat makin hancur dan lembur bosku dan Covid beredar juga terus 7 hari, 24 jam," sambung dr.Tirta.***
