Network
Rembang Bicara - Pada momentum Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-98 Nahdlatul Ulama (NU), Minggu, 28 Februari 2021, di Masjid Istiqlal, Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menyita perhatian.
Saat kiai yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu naik ke atas panggung, dirinya memberikan wejangan yang membuat hadirin fokus mendengarkan.
Baca Juga: Investasi Miras Dinilai Berbahaya, PBNU Tebar Peringatan kepada Jokowi: Kami Ingatkan!
Rupanya, kiai yang berasal dari Surabaya tersebut sedang memberikan ijazah atau zikir yang dapat menolak kefakiran.
Masyarakat yang hendak mengamalkan cukup membaca "Laa haula walaa quwwata illa billah" sebanyak 100 kali (tidak kurang dan tidak lebih) setiap hari dengan waktu yang tidak ditentukan.
Dikatakannya, barang siapa yang mengamalkan zikir tersebut dan yakin mengarap pertolongan dari Allah, maka insya Allah akan terbuka kemudahan dalam mencari rezeki.
Baca Juga: Buntut Perselisihan Spotify dengan Kakao M, Lagu K-Pop Hilang dari Spotify Mulai Hari Ini
Zikir tersebut sangat bermanfaat terlebih bagi masyarakat yang saat ini sedang menghadapi krisis kehidupan di beberapa lini, terutama ekonomi, akibat pandemi Covid-19.
Selain itu, Kiai Miftachul juga memberikan zikir tambahan berupa membaca lafadz "Ya Latifu" sebanyak 129 kali setelah shalat Maghrib. Dalam membaca "Ya Latifu", fa'-nya yang berharokat dhommah itu harus dibaca.
