Terkuak! PBNU dan Wakil Menteri Pertanian Bongkar Aktor yang Berkepentingan di Balik Kebijakan Impor Beras

- 20 Maret 2021, 13:19 WIB
Ilustrasi beras Bulog
Ilustrasi beras Bulog /Dok. Antara/Kornelis Kaha

Rembang Bicara – Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengaku telah menghubungi Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi.

Pembicaraan keduanya berkisar tentang rencana MoU beras antara pemerintah Indonesia dengan Thailand.

Tanpa disangka, ternyata Husnul Qolbi juga menyatakan penolakannya atas rencana impor beras yang membuat banyak pihak geram, terutama petani.

Baca Juga: Tegas! PBNU Tolak Keras Rencana Pemerintah Impor Beras, Kiai Said Aqil: Para Petani Nangis!

"Beliau (Harvick) pun setuju dengan sikap saya menolak MoU ini. Karena data Kementan, stok beras pada akhir tahun 2020 sebesar 7,38 juta ton. Sementara perkiraan produksi dalam negeri pada 2021 sebesar 17,51 juta ton," jelas Kiai Said.

Itu berarti stok beras akhir tahun akan mencapai 24,9 juta ton. Apabila dikurangi dengan kebutuhan pangan sebesar 12,33 juta ton, tentu masih surplus 12,56 juta ton pada 2021 ini.

"Ini artinya surplus, ngapain impor? Ini kebijakannya siapa? Saya bertanda tanya besar untuk apa, kepentingan siapa, dan kenapa impor beras dilakukan? Untuk kepentingan kelompok tertentu pasti ini tujuannya, saya tahu lah," tegas Kiai Said.

Baca Juga: Tanggapi Pengakuan Habib Rizieq Tidak Diperlakukan Adil, Haikal Hassan: Kalian Telah Mengundang Azab!

Pihaknya menegaskan, seharusnya apa yang dilakukan pemerintah saat ini yaitu melakukan pendataan yang benar mulai hulu sampai hilir terkait stok beras.

Halaman:

Editor: Ferhadz A. Muhammad

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x