Naskah Khutbah Terbaru: Hartaku Dan Firaun, Cocok Untuk Dibaca di Awal Bulan Juli 2022

- 7 Juli 2022, 10:00 WIB
Teks khutbah Idul Adha terbaik 2022 mengenai hikmah besar dibalik sejarah Hari Raya Idul Adha dan kurban.
Teks khutbah Idul Adha terbaik 2022 mengenai hikmah besar dibalik sejarah Hari Raya Idul Adha dan kurban. /pixabay.com/Quangprada

Namun ada pula pemilik yang tenggelam oleh hartanya. Yakni saat harta telah ia jadikan sebagai Tuhannya. Terlebih lagi menjadikan dirinya sebagai Tuhan karena luasnya harta dan kuasa yang ia miliki. Demikianlah fir’aun, di mana kemewahannya sekaligus juga adalah kelemahannya.

Baca Juga: Simak Informasi Lowongan Kerja Terbaru, Spesialis Catering/Juru Masak di PT DOMINOCA CIPTA BOGA Jakarta Timur

وَقَالَ مُوْسٰى رَبَّنَآ اِنَّكَ اٰتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَاَهٗ زِيْنَةً وَّاَمْوَالًا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۗ رَبَّنَا لِيُضِلُّوْا عَنْ سَبِيْلِكَ ۚرَبَّنَا اطْمِسْ عَلٰٓى اَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوْا حَتّٰى يَرَوُا الْعَذَابَ الْاَلِيْمَ

“ Dan Musa berkata, “Ya Tuhan kami, Engkau telah memberikan kepada Fir‘aun dan para pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia. Ya Tuhan kami, (akibatnya) mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Ya Tuhan, binasakanlah harta mereka, dan kuncilah hati mereka, sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat azab yang pedih.” QS. Yunus 10: 88.

Perluasan dari harta adalah kekuasaan, kedudukan, dan harta benda yang tidak terbatas. Di antaranya ada yang menjadikan harta itu sumber pahala, lainnya menjadi mabuk oleh karunia Allah yang berlimpah itu. Sebagaimana Fir’aun yang tenggelam dalam kemewahan hingga tidak lagi dapat mengendalikan diri dan berbuat semena-mena.

Kekuasaan dan kemewahan yang ia miliki telah membuatnya lupa pada daratan. Sehingga tidak lagi dapat mendengar ucapan yang benar. Sebab mereka yang berkata jujur dianggapnya ancaman, dipenjara mulutnya, dimusuhi, dan diasingkan. Tidak ada orang jujur di sekelilingnya, kecuali para penjilat, pengambil muka, dan pemuja yang menjadikan ia jauh lebih tenggelam.

Bukan hanya semena-mena, akan tetapi ia gunakan harta dan kekuasaannya itu untuk menyesatkan, dan mencelakakan manusia. Digunakannya harta itu untuk berbuat kezaliman. Menindas, memperbudak, membunuh, dan melarang beribadah kepada Allah sebagaimana yang diseru oleh Nabi Musa.

Baca Juga: Simak Informasi Lowongan Kerja Terbaru, Spesialis Catering/Juru Masak di PT DOMINOCA CIPTA BOGA Jakarta Timur

Kesempatan yang luas dan tak terbatas untuk meraih keberkahan lewat harta dan kekuasaan telah dikalahkan oleh jurang kemewahan dan kezaliman yang tidak berujung. Demikianlah kita telah diberikan sebaik-baik contoh dalam menggunakan harta. Kententuan Syariat, yakni jalan yang ditempuh Nabi dan para sahabat, yang menjadikan harta sebagai kendaraan menuju ridho Allah, dan jalannya Fir’aun, yang membuat anugerah berbalik menjadi musibah.

بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتُهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ

Halaman:

Editor: Ahmad Choirul Furqon

Sumber: Suara Muhammadiyah


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah