Network
Rembang Bicara - Melalui situs resminya, Muhammadiyah memberi klarifikasi dan memastikan bahwa meme dan video yang mencantumkan pernyataan Buya Sayfii Maarif perihal UU Omnibus Law adalah hoaks.
Isi dari meme dan video tersebut seakan-akan mengutip pendapat Buya Ahmad Syafii Maarif yang menyatakan bahwa Omnibus Law adalah UU yeng memiliki tujuan baik dan bisa mengurangi kertimpangan sosial di Indonesia.
"Omnibus Lawa itu kan baik, tapi yang kurang adalah sosialisasinya. Ketimpangan sosial ini kan masih tajam. Jadi kita berharap ketimpangan ini tidak terlalu dalam. Kepada pemerintah saya berharap supaya dijelaskan kepada masyarakat. Jadi tidak timbul diskusi yang liar dalam masyarakat, pro-kontra yang seharusnya tidak perlu. Menghabiskan energi kita," demikian yang tertulis dalam meme dengan menyertakan foto Buya Syafii Maarif.
Baca Juga: Soal Mengurus KAMI, Gatot Nurmantyo Perlu Belajar dari Totti
Berdasarkan informasi dari Suara Muhammadiyah yang telah mencoba klarifikasi ke Buya Ahmad Syafii Maarif tentang hal itu, Mantan Ketua Umum PP Muahammadiyah periode 1998-2008 tersebut menjawab bahwa yang tercantum di meme itu merupakan interpretasi orang atas tanggapan Buya pada artikel yang ditulis Dahlan Iskan yang diterima Buya (yang ternyata itu bukan artikel Dahlan Iskan).
Buya sendiri mengaku belum membaca UU yang sangat tebal yang jumlah halamannya terus berubah meski sudah diketok di sidang paripurna DPR tersebut.
"Buya sendiri mengaku belum bisa menilai bagus tidaknya UU Ciptaker ini karena Buya belum membaca UU itu. Jadi kalau kemudian ada kesimpulan Buya Ahmad Syafii Maarif mendukung UU tersebut, itu merupakan kesimpulan yang tegesa-gesa," tegas Muhammadiyah melalui situs resminya.
Baca Juga: Jumlah Vaksin Covid-19 Terbatas, WHO Prioritaskan Orang Tua dan Tenaga Kesehatan
Kemudian perihal beredarnya meme dan video hoaks tersebut, Buya menjelaskan bahwa sebelumnya ia memang dimintai komentar oleh seseorang (yang membuat meme dan video) mengenai artikel berisi uraian tentang Omnibus Law.
