Perempuan Di Tengah Pusaran Terorisme dan Deradikalisasi

- 17 Oktober 2020, 16:51 WIB
Ilustrasi Perempuan.
Ilustrasi Perempuan. /Pexels/Elle Hughes

Rembang Bicara – Perempuan berada di tengah pusaran antara terorisme dan usaha-usaha unyuk menangkal radikalisme.

Dalam seminar dengan sejumlah pengurus organisasi wanita dan tokoh perempuan Kalimantan Utara, Suraiya Kamaruzzaman selaku pembicara menyampaikan bahwa para perempuan dengan parasnya yang cantik dan usia mudanya, memiliki sorot mata yang tajam dan penuh amarah.

“Lihat sorot matanya, ada amarah bukan? Ini adalah hasil doktrinasi. Ia diberi pemahaman yang keliru tentang Islam,” Kata Suraiya.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Sebut UU Omnibus Law Punya Tujuan Mulia

Suraiya yang merupakan seorang pembela hak-hak perempuan di Aceh menjelaskan sambil menampilkan sebuah foto perempuan Indinesia yang bergabung dengan ISIS.

Suraiya menyampaikannya ketika menjadi pembicara di Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Utara di Tarakan, Kamis (15/10/2020).

Sebagaimana yang dimuat dalam antaranews.com bertajuk Perempuan Di Antara Jerat Terorisme dan Deradikalisasi bahwa karakter emosional perempuan bisa menyebabkan mereka totalitas dalam bekerja. Hal ini tentu membuat perempuan rentan direkrut dalam gerakan terorisme.

Suraiya juga menambahkan bahwa perempuan yang sudah terdoktrin bisa lebih radikal daripada laki-laki. Selain itu, laki-laki mudah terdeteksi sehingga lebih suit untuk melakukan peran teroris.

ISIS berhasil menarik perhatian perempuan dengan narasi dan dalil kesetaraan wanita.

Halaman:

Editor: Dian Fitriyani


Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x