Kemenparekraf Ajak Komunitas Film Syuting di Desa

- 20 Oktober 2020, 17:06 WIB
Direktur Industri Kreatif Film, Televisi, dan Animasi Kemenparekraf/Baparekraf, Syaifullah saat kegiatan IN-FRAME (Indonesia Film Course and Incubation Programme) berlangsung di Yogyakarta pada 13 hingga 16 Oktober 2020
Direktur Industri Kreatif Film, Televisi, dan Animasi Kemenparekraf/Baparekraf, Syaifullah saat kegiatan IN-FRAME (Indonesia Film Course and Incubation Programme) berlangsung di Yogyakarta pada 13 hingga 16 Oktober 2020 /kemenparekraf.go.id/

Rembang Bicara – Wishnutama Kusubandio selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatf mengajak komunitas film untuk menggunakan desa sebagai lokasi syuting.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Industri Kreatif Film, Televisi, dan Animasi Kemenparekraf/Baparekraf, Syaifullah saat kegiatan IN-FRAME (Indonesia Film Course and Incubation Programme) berlangsung di Yogyakarta pada 13 hingga 16 Oktober 2020.

sebagaimana dimuat kemenparekraf.go.id program ini melibatkan 20 peserta dari komunitas film yang berada di Yogyakarta dan kota-kota sekitarnya seperti Magelang, Purworejo, dan Semarang. 

Baca Juga: PPP Sebut Stabilitas Politik dalam Satu Tahun Pemerintahan Jokowi Sudah Bagus

“Saya harap sinergi antara filmmaker dan pengelola desa wisata dapat menjadi pengungkit bagi optimalisasi lokasi syuting, terutama karena Yogyakarta sebagai kota yang memiliki kekayaan budaya, keindahan alam, kriya, serta kuliner merupakan salah satu lokasi favorit tempat pembuatan film (movie set) yang bisa menjadi magnet tersendiri untuk dikunjungi wisatawan," ujar Syaifullah.

Salah satu pembicara pada kegiatan yang bertempat di Desa Gamplong tersebut adalah sutradara film nasional, Hanung Bramantyo. Hanung menyampaikan tentang tantangan desa digunakan sebagai lokasi syuting.

Baca Juga: Pemprov Jateng Sediakan Ruang Aspirasi Terbuka terkait UU Cipta Kerja

“Membangun set lokasi bukan hal yang mudah dalam proses pembuatan film. Sayang sekali apabila set tersebut harus dihancurkan setelah proses syuting usai. Dari beragam referensi dan pengalaman pribadi, saya melihat lokasi syuting memberikan value tersendiri yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut. Untuk itu saya bersama warga desa Gamplong menginisiasi ini sekaligus sebagai penggerak perekonomian warga di sekitar," ujar Hanung.

Desa Gamplong merupakan desa yang sering digunakan sebagai lokasi syuting. Terhitung 15 film da iklan di buat di desa ini.

Halaman:

Editor: Dian Fitriyani


Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x