Mendikbud Izinkan Sekolah Tatap Muka, Terawan: Sekolah Daring Banyak Ruginya!

- 21 November 2020, 13:24 WIB
Menteri Kesehatan, Terawan Bagus Putranto
Menteri Kesehatan, Terawan Bagus Putranto /Kemdikbud
 
Rembang Bicara  - Kendati badai pandemi masih belum jelas kapan berlalu, namun Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim baru saja membuat kebijakan yang cukup krusial.
 
Ia memutuskan untuk memperbolehkan sekolah luring atau tatap muka per 2021 mendatang. Namun, dengan beberapa catatan.
 
Nadiem membeberkan bahwa pembukaan sekolah berada di tangan pemerintah daerah (Pemda), kantor wilayah, dan orang tua melalui komite sekolah. Sekolah-sekolah yang akan melakukan pembelajaran secara luring pun diharuskan untuk betul-betul memperhatikan protokol kesehatan.
 
Yakni dengan memenuhi enam poin dari Mendikbud antaa lain, sanitasi, fasilitas kesehatan, kesiapan menerapkan wajib makser, thermo gun, pemetaan satuan pendidikan untuk tahu siapa yang punya komorbid, persetujuan komite sekolah dan orang tua wali, pun dengan jumlah yang terbatas (sekolah hanya diikuti 50% siswa).
 
 
Mengenai kebijakan ini, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengaku memberi dukungan penuh.
 
Ia juga menuturkan bahwa langkah ini diambil setelah melakukan kajian dan evaluasi terhadap sekolah daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang sudah berjalan selama kurang lebih satu tahun. Di mana terdapat banyak kekurangan dan kerugiannya bagi siswa.
 
“PJJ atau belajar dari rumah telah dilakukan hampir satu tahun ini dan sudah dilakukan kajian dan evaluasi ternyata banyak hal yang bisa dinilai ada berbagai kendala seperti ada ancaman anak putus sekolah, meningkatnya risiko stres pada anak, terjadinya kekerasan pada anak, kesenjangan capaian belajar dan learning loss yang tentu saja berpengaruh pada perkembangan anak,” jelas Terawan, Jumat, 20 November 2020, seperti dilansir dari laman resmi Kemenkes.
 
Terawan lalu mengimbau agar semua pihak, lebih khusus adalah Puskesmas turut mengambi andil dalam pengawasan terhadap berjalannya proses pembelajaran tatap muka. Ia juga menegaskan bahwa protokol kesehatan harus benar-benar diperhatikan.
 
 
“Kami menghimbau untuk kita bersama-sama berupaya terus meningkatkan pendidikan kesehatan dan keselamatan bagi anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa menuju Indonesia maju,” ucap Terawan.
 
“Penerapan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan jaga jarak aman serta sering mencuci tangan pakai sabun merupakan adaptasi kebiasaan baru yang harus diterapkan dengan disiplin tinggi agar kita dapat tetap sehat dan selamat dalam melewati pandemi COVID-19 ini,” sambungnya.***

Editor: Aly Reza

Sumber: Kemenkes


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah