Khutbah Jumat Tentang Isra dan Miraj, Hikmah Nabi Terima Perintah Salat Secara Langsung Tanpa Perantara Jibril

- 12 Maret 2021, 07:21 WIB
Baca khutbah Jumat terbaru membahas peristiwa Isra Mi'raj dengan adanya pertemuan Nabi Muhammad SAW dan Allah SWT asal mula jumlah sholat 5 waktu dalam sehari untuk manusia.
Baca khutbah Jumat terbaru membahas peristiwa Isra Mi'raj dengan adanya pertemuan Nabi Muhammad SAW dan Allah SWT asal mula jumlah sholat 5 waktu dalam sehari untuk manusia. /Pixabay/Aieed

Di langit dunia ini, Nabi bertemu dengan Nabi Adam ‘alaihissalam, Jibril menunjukkan bahwa Nabi Adam adalah bapak dari para nabi.

Lalu Perjalanan dilanjutkan menuju langit kedua, di sini Nabi bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi Isa ‘alaihimassalam.

Di langit ketiga, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Yusuf ‘alaihissalam, di langit keempat, Nabi bertemu dengan Nabi Idris alaihissalam, di langit kelima Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Harun ‘alaihissalam, di langit keenam, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa alaihissalam.

Nabi Musa menangis karena Nabi Muhammad memiliki umat yang paling banyak masuk surga, melampaui dari umat Nabi Musa alaihissalam sendiri. Dan terakhir di langit ketujuh, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.

Setelah itu, Nabi Muhammad menuju Sidratil Muntaha, tempat Nabi bermunajat dan berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala. Kemudian Nabi naik menuju Baitul Makmur, yaitu Baitullah di langit ketujuh yang arahnya lurus dengan Ka’bah di bumi, setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat masuk untuk berthawaf di dalamnya.

Kemudian Nabi Muhammad bertemu dengan Allah subhanahu wata’ala. Allah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan shalat fardlu sebanyak lima puluh rakaat setiap hari. Nabi menerima dan kemudian kembali pulang.

Dalam perjalanan, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa alaihissalam. Nabi Musa mengingatkan bahwa umat Nabi Muhammad tidak akan mampu dengan perintah shalat lima puluh kali sehari, Nabi Musa mengatakan, umatku telah membuktikannya. Lalu meminta kepada Nabi Muhammad untuk kembali pada Allah subhanahu wata’ala.

Yang perlu dipahami, hikmah dalam masalah Mi’raj Nabi di sini ialah:

Dikisahkan bahwa Nabi bolak-balik dari tempatnya di atas sidratul muntaha ke tempat Nabi Musa di langit ke tujuh, lalu kembali ke atas lagi untuk memohon keringanan. Dalam riwayat-riwayat sahih yang kita dapati bahwa yang naik turun adalah Nabi Muhammad. Beliau naik ke tempat ia menerima wahyu dan turun ke tempat Nabi Musa lalu naik lagi ke tempat menerima wahyu sebelumnya, dan itu terjadi berulang-ulang. Tempat yang dimaksud dalam Hadits adalah tempat Nabi sendiri, bukan tempatnya Allah yang sering diasumsikan.

Demikianlah para ulama Ahlussunnah seluruhnya memahami peristiwa Isra’-Mi’raj. Ketika mereka menceritakan kisah “tawar menawar” jumlah shalat sebagaimana riwayat Imam Bukhari berikut ini:

Halaman:

Editor: Ferhadz A. Muhammad


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah